Batik Sawit Berkelanjutan Laweyan Mulai di Pasarkan di RSPO RT2023

Batik Sawit Berkelanjutan Laweyan Mulai di Pasarkan di RSPO RT2023
Agricom.id

24 November 2023 , 16:59 WIB

Trian Widiananto perwakilan pengrajin batik Laweyan, bersama tim hadir di acara RSPO RT2023. Foto: Agricom

 

AGRICOM, JAKARTA - Batik sudah di kenal dunia sebagai produk asli Indonesia sebagai karya yang indah, beragam motif yang indah menjadi daya tarik yang memakainya. Pembuatan batik secara tradisional pun mampu menarik minat wisatawan lokal dan mancanegara untuk mempelajarinya atau hanya sekadar mencoba saja.

Salah satu penghasil batik yang terkenal di Indonesia berada di Lawean Solo, Jawa tengah, yang hadir di acara RSPO RT2023 mempromosikan produknya. RSPO telah bekerjasama dengan pengrajin batik Laweyan untuk memperkenalkan malam batik berbasis sawit atau lilin sawit yang bersertifikat RSPO untuk  menggantikan parafin dari minyak bumi.

Dengan konsep yang berkelanjutan dari RSPO dan keindahan batik Laweyan menjadi daya tarik peserta RT2023 dari Indonesia dan manca negara yang datang mengunjungi booth untuk melihat, bahkan ada yang membeli dan langsung memakainya.

“Tadi ada peserta yang beli dan langsung memakainya, karena sangat suka batik dan sudah menggunakan bahan baku yang berkelanjutan ” ujar Trian Widiananto, perwakilan pengrajin batik Laweyan, saat di wawancara Agricom.id.

Baca juga : 

Trian melanjutkan, saat ini produk batik yang menggunakan bahan baku CSPO masih belum terlalu banyak, karena baru dimulai bulan April lalu, pengrajin mencoba malam batik berbasis sawit dan mendapatkan formula yang tepat.

Saat ini produk batik Laweyan ada dua jenis, yaitu batik cap dan batik tulis menggunakan canting. Trian berharap kolaborasi dengan RSPO bisa semakin memperluas pasar batiknya di Indonesia maupun mancanegara.

“Saat ini sudah ada pembeli dari mancanegara yang membeli batiknya, semoga dengan promosi bersama RSPO yang menggunakan malam batik berbasis sawit yang berkelanjutan, semakin banyak terserap pasar mancanegara yang peduli dengan kelestarian alam,” harap Trian.

Sementara itu, Deputy Director RSPO Indonesia, Mahatma Windrawan mengatakan, RSPO akan terus mempromosikan CSPO dan turunannya agar terserap pasar lebih luas di berbagai sektor usaha yang sudah ada Indonesia dan mancanegara, salah satunya dengan menjalin kerjasama dengan pengrajin batik di Laweyan dan memberi pelatihan penggunaan malam batik berbasis sawit atau lilin sawit yang bersertifikat RSPO.

“Saat ini saya menggunakan batik Laweyan yang sudah menggunakan malam batik berbasis sawit yang berkelanjutan dengan motif sesuai pesanan,” kata Windrawan, dengan semangat memperlihatkan batik yang di pakainya kepada Agricom.id. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP