Sosialisasi Percepatan ISPO Petani Swadaya, Langkah Proaktif SPKS di Kabupaten Siak

Sosialisasi Percepatan ISPO Petani Swadaya, Langkah Proaktif SPKS di Kabupaten Siak
Agricom.id

29 February 2024 , 20:26 WIB

Dinas Perkebunan Kabupaten Siak menyerahkan STDB kepada Petani Swadaya SPKS, Kamis (29/2). Foto: Agricom.id

 

AGRICOM, RIAU - Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) mendorong percepatan sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) bagi petani swadaya, sosialisasi percepatan sertifikasi ISPO terus dilakukan SPKS. Melalui kerjasama multi pihak termasuk pemerintah kabupaten Siak, Riau.

Manfaat sertifikasi ISPO bagi petani swadaya kelapa sawit diharapkan dapat menghasilkan CPO berkelanjutan sehingga mendapatkan akses pasar domestik dan pasar luar negeri yang lebih baik. Sebab itu, keterlibatan petani swadaya sangat penting guna berhimpun dalam wadah organisasi petani.

Sosialisasi percepatan sertifikasi ISPO menjadi kegiatan SPKS dengan dukungan multipihak bagi petani swadaya di Kabupaten Siak, Riau. Sebelumnya, SPKS juga mendorong keterlibatan multipihak guna menyertifikasi ISPO bagi petani swadaya di Kabupaten Rokan Hulu, Riau.

Baca juga: Ketum SPKS: ISPO Jadi Pintu Masuk Perbaikan Tata Kelola Petani Sawit

Sabarudin, Ketua Umum SPKS mengatakan, percepatan ISPO bagi petani swadaya menjadi kebutuhan yang mendesak, lantaran Pemerintah Indonesia telah menetapkannya secara mandatori bagi petani kelapa sawit.

“Dukungan pendanaan dari Pemerintah Daerah melalui Dana Bagi Hasil (DBH) sawit, dapat memperkuat dan mendorong serta mempermudah izin Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) bagi petani swadaya,” kata Sabarudin, dikutip dari rilis yang diterima Agricom.id, Kamis (29/02).

Selain itu, pendanaan dari Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) diharapkan mendanai kebutuhan persiapan hingga mendapat sertifikasi ISPO bagi petani swadaya.

"Proses sertifikasi ISPO diharapkan mendapatkan dukungan pendanaan dari DBH dan dana BPDPKS, hingga petani swadaya mendapatkan sertifikasi ISPO", kata Sabarudin menjelaskan di Siak, Riau (29/2).

Baca juga: Pemerintah Mengusulkan Kenaikan Dana PSR Menjadi Rp 60 Juta per Hektar

Pada acara sosialisasi percepatan ISPO bagi anggota SPKS di Kabupaten Siak, Riau ini, Dinas Perkebunan Kabupaten Siak, Irwan Saputra, juga mendukung upaya SPKS dalam mendorong kelompok tani petani swadaya guna mendapatkan sertifikasi ISPO.

"Dinas perkebunan Kabupaten Siak, mendukung upaya SPKS agar petani swadaya mendapatkan sertifikasi ISPO, " ujar Irwan menjelaskan.

Pentingnya sertifikasi ISPO juga diungkapkan sekretariat ISPO, Herdrajat Natawijaya, supaya posisi petani swadaya mendapatkan pasar bagi Tandan Buah Segar (TBS) yang dipanennya. Herdrajat juga menjelaskan, upaya sekretariat ISPO melalui berbagai sosialisasi yang dilakukan bersama organisasi petani seperti SPKS.

"Pentingnya aspek ekonomi, sosial dan lingkungan bagi petani sawit swadaya, menjadi kunci sukses kebun sawit yang dikelolanya, "ungkap Herdrajat.

Baca juga: SPKS Dukung Kenaikan Dana PSR Jadi 60 Juta per Hektar

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Dwi juga menjelaskan program BPDPKS mendorong sertifikasi ISPO bagi petani kelapa sawit termasuk petani swadaya.

"Melalui sosialisasi percepatan ISPO yang digagas SPKS, diharapkan mampu mendorong petani swadaya untuk mendapatkan sertifikasi ISPO, dengan dukungan pendanaan BPDPKS," kata Dwi menegaskan.

Menurut aktivis SPKS, Novet, pendampingan petani swadaya yang dilakukan SPKS diharapkan mampu mendorong keberhasilan petani dalam menerapkan prinsip dan kriteria ISPO. Novet juga mengajak masyarakat di Kabupaten Siak khususnya petani swadaya kelapa sawit, untuk terlibat dalam berbagai kegiatan SPKS.

"Praktik budidaya kelapa sawit berkelanjutan, harus menjadi bagian dari perbaikan budidaya yang dilakukan petani swadaya, petani swadaya harus bersama-sama mendorong perbaikan praktik budidaya menjadi lebih ramah lingkungan," ujar Novet. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP