Hadir di Agrofood Expo 2024, Prayudi: Promosi Itu Investasi dan Konsisten Promosikan Produk Unggulan


Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (PPHBun) Prayudi Syamsuri hadir pada acara Indonesian Agricultural Food & Beverage Industry (Agrofood) Exhibition kembali digelar di Jakarta Convention Center (JCC). Foto: Humas Ditjenbun

 

AGRICOM, JAKARTA – Mewakili Kementerian Pertanian (Kementan) Prayudi Syamsuri selaku Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (PPHBun) hadir pada acara Indonesian Agricultural Food & Beverage Industry (Agrofood) Exhibition kembali digelar di Jakarta Convention Center (JCC) selama 3 hari mulai dari tanggal 13-15 Juni 2024.

Prayudi mengapresiasi kegiatan Agrofood ini, mengingat pentingnya mempromosikan produk pertanian, kedepan kita fokuskan hilirisasi dan terus mendorong kemajuan inovasi produk olahan pangan kita.

“Promosi itu investasi, harus konsisten promosikan produk unggulan. Tentunya kita terus mendukung kelompok tani maupun umkm, dan membantu mempromosikan produk-produk hasil pertanian, salah satunya melalui pameran Agrofood ini,” ujar Prayudi dikutip Agricom.id dari laman resmi Kementan.

BACA JUGA: Andi Nur Alam Syah: Kehadiran BPDPKS Selalu Berarti Bagi Petani Sawit

Perlu strategi-strategi, tak hanya dari rasa khas dan tampilannya yang menarik saja, namun juga harus didukung digitalisasi.

“Pameran ini sebagai ajang mengenalkan dan mempromosikan berbagai produk pertanian kepada masyarakat, dan bisa terus diingat oleh konsumen. Moment ini efektif untuk mempertemukan kebutuhan petani dan pelaku agribisnis dengan buyer,” jelasnya.

Lebih lanjut Prayudi mengatakan, Kita dihadapkan dengan berbagai tantangan, pemerintah tentu tak tinggal diam, sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan), terus berupaya menjaga produksi dan memperkuat ketahanan pangan.

BACA JUGA: Harga Karet Di Sicom Kamis 13 Juni 2024: Tertinggi Rp 29.351 Per Kilogram

Keberhasilan pencapaian peningkatan produksi dan produktivitas harus dibarengi pula dengan kesiapan dukungan dan penguatan hilirisasi sebagai upaya meningkatkan nilai tambah produk pertanian.

Berbagai produk pertanian segar dan olahan mampu menguasai pasar domestik dan memiliki keunggulan untuk menembus pasar internasional. “Harus menjaga produksi maupun produktivitas serta terus kembangkan komoditas hingga memiliki sertifikasi indikasi geografis dan organik,” ujarnya.

“Pariwisata dan pangan tidak bisa dipisahkan, dua sisi yang harus beriiringan dan bersinergi bersama, karena bisa membantu perekonomian masyarakat, contoh seperti wisata kuliner,” lanjut Prayudi.

Prayudi berharap, kedepan kita harus pastikan produk kita lebih jelas pasarnya, juga sekaligus memperkokoh pasar domestik kita dan mendukung terus produk pertanian nasional. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP