Desa Bikang Terapkan Tumpang Sari Nanas di Perkebunan Kelapa Sawit


AGRICOM, BANGKA SELATAN - Desa Bikang yang terletak di Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mulai membudidayakan nanas sebagai tanaman sela atau tumpang sari di perkebunan kelapa sawit.

"Sejak tahun 2022, desa dan Bumdes Mitra Muda Bikang telah memanfaatkan lahan perkebunan kelapa sawit untuk budidaya nanas dengan sistem tumpang sari," kata Zulfani, Kepala Desa Bikang, di Toboali, seperti dikutip Agricom.id dari Antara, Sabtu 15 Juni 2024.

Ia mengatakan bahwa nanas dipilih karena mudah dibudidayakan dan sudah menjadi tradisi masyarakat Desa Bikang sejak lama sebagai petani nanas. "Bikang selalu dikenal dengan nanas, dan kita perlu melestarikan warisan ini. Selain itu, nanas yang diproduksi di Bikang memiliki rasa yang enak, manis, dan kadar air yang rendah," tambahnya.

BACA JUGA: Hadir Di Agrofood Expo 2024, Prayudi: Promosi Itu Investasi Dan Konsisten Promosikan Produk Unggulan

Nanas dibudidayakan di perkebunan kelapa sawit di desa tersebut yang luasnya sekitar 12 hektar dengan jumlah sekitar 30 ribu pohon. Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) bertanggung jawab untuk merawat dan membudidayakan nanas tersebut. "Pembibitan dan pembudidayaan ini meliputi penanaman hingga panen. Paling cepat 12 bulan untuk panen dan paling lama 15 bulan dengan dua kali pemupukan," jelas Zulfani.

Hasil panen akan langsung dijual ke tempat pengepul nanas sebagai bahan baku pembuatan minuman Habang. "Nanas akan dipanen dan dijual ke Bangsal Nanas untuk diproduksi menjadi minuman Habang," katanya.

Sekretaris Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Mitra Muda Desa Bikang, Marda, mengatakan bahwa perawatan nanas sangat mudah. Perawatan yang dilakukan hanya membersihkan gulma dan memberikan pupuk. "Kami hanya membersihkan gulma di sekitar nanas dan memberikan pupuk. Selain itu, kami juga menyortir buah yang akan dipanen," kata Marda. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP