AGRICOM, PURBALINGGA – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) selama dua tahun terakhir memberikan bantuan perluasan areal lahan tebu kepada Petani tebu di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
Salah satu bantuannya berupa benih, hal ini merupakan program perluasan tebu dalam rangka mewujudkan swasembada gula tahun 2024.
Menurut Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah, pihaknya berupaya mendorong peningkatan produksi gula melalui penambahan luas areal tanaman tebu dan bongkar ratoon dan rawat ratoon untuk mencapai swasembada gula tahun 2024.
“Sebagaimana arahan Bapak Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman bahwa program perluasan tebu yang telah dicanangkan bertujuan untuk mendukung peningkatan produksi sekaligus mendorong swasembada gula nasional,” tutur Andi Nur, dikutip Agricom.id dari laman resmi Kementan ditulis Rabu 19 Juni 2024.
BACA JUGA: Salurkan Bantuan Rp 500 Milyar: Mentan Dorong Petani Kalteng Percepat Optimasi Lahan Dan Pompanisasi
Pada kesempatan berbeda, Basri anggota Kelompok Tani Sribasuki, Desa Kutawis, Kecamatan Bukateja, Purbalingga mendapatkan paket bantuan bongkar ratoon seluas 1,5 hektar.
“Pada waktu itu saya mendapatkan bantuan benih varietas bululawang asal kebun milik Bapak Yogi dan bantuan pupuk organik,” ungkapnya.
Diketahui, melalui bantuan tersebut Basir mengaku masih bisa memanen tebu hingga 98 ton untuk satu blok lahan seluas 500 ubin atau setara dengan 0,7 hektar hingga saat ini.
Hal senada juga disampaikan petani asal Desa Kebutuh, Bukateja, Kabupaten Purbalingga, Sena Ach Sumarto. Kelompok taninya, Wanasida, mendapatkan bantuan perluasan 10 hektar. Dengan paket bantuan berupa pupuk dan benih yang diperoleh dari produsen Margo Utama.
Saat ini, ia mengaku pada tahun 2023 menghasilkan panen sebanyak 800 kuintal per hektar. Selanjutnya, pada tahun yang sama juga mendapatkan bantuan dan optimis tahun ini dapat mencapai produksi hingga 1.200 kuintal per hektar.
Andi Nur berharap program perluasan tebu dapat dirasakan manfaatnya oleh petani tebu dan bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk mewujudkan swasembada gula. “Semoga dengan adanya berbagai upaya dan langkah strategis yang kita lakukan ini dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan produksi sehingga pemenuhan kebutuhan gula maupun tebu nasional dapat terpenuhi,” tutup Andi Nur. (A3)