Aliansi Kolibri diperkenalkan secara resmi pada hari Kamis, 27 Juni 2024, di Jakarta, sebagai koalisi yang berkomitmen dalam menanggulangi deforestasi dan meningkatkan keberlanjutan di sektor pertanian Indonesia.
AGRICOM, JAKARTA – Inisiatif mewujudkan keberlanjutan di tingkat lokal tidak cukup mendapat dukungan termasuk dukungan peningkatan kapasitas dan pembiayaan alternatif. Saat ini banyak inisiatif di tingkat global yang isunya diarahkan dan didorong oleh agenda global maupun agenda nasional. Organisasi masyarakat sipil di tingkat lokal adalah aktor lokal penting yang sering diabaikan.
"Aliansi Kolibri mencoba bersama-sama menggalang kekuatan baik sharing pembelajaran maupun sumber pembiayaan alternatif dengan harapan upaya inisiatif lokal ini bisa terus membuat perubahan nyata dari bawah," kata Bernadinus Steni, Ketua Pengurus Aliansi Kolibri.
Steni memberikan contoh salah satu isu di tingkat lokal adalah tantangan mewujudkan pertanian berkelanjutan. “Sektor pertanian di Indonesia menghadapi berbagai masalah. Degradasi tanah dan perubahan iklim adalah faktor utama terjadinya penurunan produktivitas pertanian. Kurangnya edukasi praktik pertanian berkelanjutan, akses terhadap teknologi modern, dan pembiayaan juga kerap kali menjadi tantangan yang dihadapi oleh petani di Indonesia,” kata Steni melanjutkan.
BACA JUGA: Harga Minyak Sawit (CPO) di KPBN Inacom Naik 0,52% pada Rabu 26 Mein 2024
Ada perbedaan pendekatan bagaimana mencapai pertanian berkelanjutan di tingkat global dan nasional. Narasi dominan pertanian berkelanjutan di tingkat nasional adalah food estate yaitu membuka lahan pertanian baru yang sangat luas hingga jutaan hektar. Inisiatif ini segera ditangkap oleh pemerintah daerah yang kemudian berlomba membuka lahan pertanian baru.
Petani bersama masyarakat organisasi sipil tingkat lokal berupaya memberikan narasi pertanian berkelanjutan alternatif dan mencoba mewujudkannya di wilayah masing-masing. Upaya dari bawah ini tidak banyak mendapat dukungan. "Aliansi Kolibri ini menjadi upaya bersama mewujudkan pertanian berkelanjutan dari bawah, bukan didorong dari atas. Harapan upaya mewujudkan lingkungan berkelanjutan," kata Steni menambahkan.
Aliansi Kolibri diperkenalkan secara resmi pada hari Kamis, 27 Juni 2024, di Jakarta, sebagai koalisi yang berkomitmen dalam menanggulangi deforestasi dan meningkatkan keberlanjutan di sektor pertanian Indonesia. Peluncuran Aliansi Kolibri yang mengusung tema “Menggalang Kekuatan Bersama demi Lingkungan yang Berkelanjutan.”
Aliansi Kolibri, yang saat ini ada delapan organisasi masyarakat sipil, bertujuan memperkuat jejaring dan kemitraan berbagai pihak yang terlibat, termasuk upaya bermitra dengan pemerintah dalam advokasi dan kerja-kerja mencapai keberlanjutan. (A3)