Direktur Kelapa Sawit dan Aneka Palma Ajak Mahasiswa Baru INSTIPER Tingkatkan Produktivitas Sawit Indonesia


AGRICOM, YOGYAKARTA - Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma, Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Ir. Baginda Siagian, M.Si. , Memberikan Berbagai khusus kepada mahasiswa baru INSTIPER Yogyakarta Tahun Akademik 2025/2026. Ia hadir secara umum secara bold dalam kuliah pembukaan tahun ajaran baru pada 2 September 2025, sekaligus meninjau langsung kegiatan OKKABUN 2025 di SEAT Ungaran pada 8 September 2025.

Dalam kesempatan itu, Baginda menyapa 840 mahasiswa baru , termasuk 150 penerima Beasiswa SDM Perkebunan Kelapa Sawit (PKS) hasil kerja sama Ditjen Perkebunan dan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP).

“Selamat kepada mahasiswa baru INSTIPER Yogyakarta yang berhasil masuk ke perguruan tinggi perkebunan terbaik di Indonesia. Tantangan kita saat ini adalah meningkatkan produktivitas sawit, khususnya di perkebunan rakyat. Saat ini rata-rata produktivitas masih 3,3 ton per hektar, padahal potensinya bisa mencapai 5–6 ton per hektar. Untuk itu, saya titip kepada para dosen di INSTIPER agar membekali mahasiswa dengan ilmu dan keahlian terbaik, sehingga lahir bisa tahan tangguh pembangunan sawit ke depan,” katanya, dalam keterangan yang diperoleh Agricom.id , (13/9).

BACA JUGA: 

- Harga CPO KPBN Inacom Turun Tipis, Bursa Malaysia Lesu pada Jumat, 12 September 2025

- Harga TBS Sawit Sumsel Awal September 2025 Naik Rp 96,16 Per Kg

Baginda juga menilai positif kegiatan Orientasi Kenal Kampus dan Kenal Kebun (OKKABUN) yang menjadi agenda wajib mahasiswa baru INSTIPER. Menurutnya, program ini sangat bermanfaat sebagai bekal awal mahasiswa untuk mengenal dunia perkebunan sekaligus mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja.

Ia menegaskan bahwa INSTIPER adalah lembaga pendidikan tinggi yang lengkap. “Mahasiswa tidak hanya mendapat ilmu akademis saja, namun sejak awal sudah dilatih disiplin dan diberi pengalaman praktis melalui kegiatan ko-kurikuler. Ini sangat penting untuk mencetak SDM berkualitas yang mampu mendukung sektor kelapa sawit Indonesia,” jelasnya.

Lebih jauh lagi, Baginda menambahkan bahwa lulusan INSTIPER akan memiliki nilai lebih karena selain ijazah, mereka juga dibekali sertifikat kompetensi dari BNSP . “Inilah yang akan membedakan gelar INSTIPER dengan perguruan tinggi lainnya,” tambahnya.

Dalam rangkaian OKKABUN yang berlangsung 6–9 September 2025, mahasiswa baru diajak mengenal berbagai komoditas perkebunan dan kehutanan di SEAT Ungaran. Mulai dari kelapa sawit, kopi, karet, kakao, teh, hingga jati, jabon, sengon, serta tanaman hortikultura.

Baginda juga memastikan bahwa BPDP akan terus mendukung program Beasiswa SDM Sawit agar keinginan sektor kelapa sawit tetap terjaga. “Kelapa sawit adalah penyumbang devisa terbesar di subsektor perkebunan. Untuk itu, kualitas SDM harus terus ditingkatkan. Dan pelaku utama kelak adalah kalian, generasi muda yang saat ini menempuh pendidikan di INSTIPER,” tegasnya.

Ia menutup Serangkaiannya dengan pesan penting mengenai regenerasi di sektor kelapa sawit. “Proses regenerasi sudah dimulai, salah satunya melalui program Beasiswa SDM Sawit. Dalam 15–20 tahun mendatang, masa emas kelapa sawit Indonesia ada di tangan kalian. Diperlukan SDM yang berintegritas dan berkarakter kuat agar kejayaan sawit Indonesia tetap bertahan dan berkelanjutan,” tutupnya. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP