Kementan Galakkan Gerakan Tanam Tumpang Sari Padi Gogo dengan Kelapa

Kementan Galakkan Gerakan Tanam Tumpang Sari Padi Gogo dengan Kelapa
Agricom.id

22 March 2024 , 17:04 WIB

Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma, Ardi Praptono, melakukan penanaman padi gogo bersama kelompok tani Makarti Tani di Desa Kriwen, Kec. Sukoharjo, Kab. Sukoharjo, Jawa Tengah. Foto: Humas Ditjenbun Kementan

 

AGRICOM, SUKOHARJO – Kementerian Pertanian sedang mendorong implementasi program Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Pangan (Kesatria) sebagai langkah untuk mendukung Optimalisasi Lahan Rawa, Pompanisasi Lahan Tadah Hujan, dan Tumpang Sisip Padi Gogo sebagai respons terhadap krisis pangan setelah El Nino.

Andi Nur Alam Syah, Direktur Jenderal Perkebunan mengatakan, "Program Kesatria merupakan bagian dari instruksi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dengan harapan dapat meningkatkan produksi Gabah Kering Panen (GKP) sebanyak 1 juta ton."

Sejalan dengan arahan tersebut, Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma, Ardi Praptono, melakukan penanaman padi gogo bersama kelompok tani Makarti Tani di Desa Kriwen, Kec. Sukoharjo, Kab. Sukoharjo, Jawa Tengah.

Baca juga: Antisipasi Krisis Pangan: Kementan Memulai Penanaman Padi Gogo di Lahan Kebun Kabupaten Way Kanan

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa potensi lahan untuk padi gogo di Jawa Tengah mencapai ±11.000 hektar, dengan 155 hektar berlokasi di Kabupaten Sukoharjo. Saat ini, Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo telah mengusulkan sekitar ± 300 ha lahan perkebunan sebagai usulan Calon Petani Calon Lokasi (CPCL).

“Kesatria bertujuan untuk mendukung optimalisasi lahan perkebunan guna meningkatkan produksi tanaman pangan, khususnya padi gogo. Direktorat Perlindungan Perkebunan bertanggung jawab atas pelaksanaan program ini di Provinsi Jawa Tengah dan Bengkulu,” ujar Ardi.

Baca juga: Harga Referensi Biji Kakao Periode Maret 2024 Menguat, Tarif Bea Keluar Tetap

Ardi juga menjelaskan beberapa kriteria lokasi yang harus dipertimbangkan untuk penanaman padi gogo, termasuk perluasan areal tanam, peningkatan indeks pertanaman, penanaman tanaman sehat, lokasi berpotensi terdampak bencana alam, dan antisipasi dampak perubahan iklim ekstrem.

Ardi berharap agar potensi ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kedaulatan pangan di masa depan. “Pemerintah terus mendorong peningkatan produksi padi dengan memanfaatkan setiap lahan yang memungkinkan untuk menanam padi atau jagung. Lahan kelapa yang belum produktif juga dapat dioptimalkan dengan menanam tanaman sela seperti padi gogo,” harap Ardi. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP