Dirjenbun dan Wali Kota Bogor Melepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Asia dan Eropa

Dirjenbun dan Wali Kota Bogor Melepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Asia dan Eropa
Agricom.id

22 April 2024 , 12:39 WIB

Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah, bersama Wali Kota Bogor, Bima Arya, mengawali proses pelepasan ekspor komoditas kelor, kelapa, dan teh, Sabtu (20/4). Foto: Humas Ditjenbun

 

AGRICOM, BOGOR – Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah, bersama Wali Kota Bogor, Bima Arya, mengawali proses pelepasan ekspor komoditas kelor, kelapa, dan teh, Sabtu (20/4). Pelepasan ekspor ini merupakan langkah untuk mendorong hilirisasi guna meningkatkan daya saing dan nilai tambah komoditas perkebunan yang berorientasi ekspor, sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.

"Kali ini kami mengirim ekspor komoditas kelor ke China sebanyak 21 ton dengan nilai ekspor mencapai USD 21.385 atau setara dengan Rp. 348 juta, komoditas kelapa ke Yordania sebanyak 33 ton dengan nilai ekspor USD 50.000 atau setara dengan Rp. 814 juta, dan komoditas teh yang akan diekspor ke Turki dan Rusia sebanyak 200 kilogram dengan nilai ekspor USD 7.000 atau setara dengan Rp. 113 juta," ungkap Andi Nur dalam acara Semarak Perkebunan Nasional (SKENA) dikutip Agricom.id dari laman Kementan.

Andi Nur menjelaskan, komoditas kelor yang diekspor berupa daun kelor kering dan produk olahan kelor (serbuk daun kelor, minyak biji kelor, moringa face serum, kapsul daun kelor dan masker kelor) dari PT. Moringa Indonesia Fangardana. Selain itu komoditas kelapa berupa Arang Kelapa/ Charcoal dari PT. Tom Cococha Indonesia dan komoditas teh dengan jenis Artisan Teh dari Sila Tea House Bogor.

Baca juga: Kementan Bersama Pemkot Bogor Dorong Hilirisasi Melalui SKENA

“Tercatat tahun 2023, nilai ekspor komoditas perkebunan mencapai 33,79 miliar USD yang setara dengan Rp. 520,86 triliun atau berkontribusi sebesar 88,11% dari total nilai ekspor komoditas Pertanian,” jelas Andi Nur.

Menurut Andi Nur, komoditas pertanian unggulan ekspor khususnya perkebunan diantaranya kelapa sawit, kopi, kakao, karet, kelapa, teh dan rempah-rempah. Selain itu, ada potensi komoditas ekspor lainnya seperti pinang, gambir, aren, stevia, kelor dan tanaman atsiri.

“Komoditas ini perlu terus didorong karena semakin meningkatnya kebutuhan dunia khususnya di bidang farmasi, kecantikan dan kesehatan, industri makanan dan minuman serta bahan baku industri lainnya,” tutup Andi Nur.

Kegiatan SKENA hari kedua ini, turut dilakukan jalan sehat bersama Direktur Jenderal Perkebunan beserta jajaran Direktorat Jenderal Perkebunan dan Wali Kota Bogor.

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan pemberian benih kopi dan kelapa kepada masyarakat sekitar Kota Bogor serta penandatanganan Nota Kesepahaman Pembentukan Asosiasi Pelaku Usaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Perkebunan. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP