Agricom.id, JAKARTA - Sebagai budaya bangsa Indonesia, batik merupakan bagian yang tak terpisahkan. Karakter dan kepribadian bangsa Indonesia bisa tercermin dari berbagai corak yang ditorehkan para perajin batik di Indonesia.

 Salah satu bahan baku terbaik untuk membatik bisa menggunakan malam yang berbahan baku dari minyak sawit. Penggunaan minyak sawit sebagai bahan baku ramah lingkungan, memberikan dukungan positif terhadap pembangunan hijau berkelanjutan di Indonesia. Menurut Direktur PTA-BPPT, Arif Arianto, keberadaan minyak sawit memiliki potensi besar untuk digunakan sebagai bahan baku terbarukan guna membatik.

 "Proses membatik bisa menggunakan malam yang berbahan baku minyak sawit, sehingga ramah lingkungan", kata Arif menjelaskan, dalam webinar yang dihadiri Agricom.id.

Pentingnya membatik berbahan baku minyak sawit, diharapkan mampu mendorong kemampuan para perajin batik nasional dalam menghasilkan produk ramah lingkungan. Sebab itu, produksi malam berbahan baku minyak sawit harus mendapat dukungan semua pihak.

 Senada dengan Arif, dikatakan peneliti senior BPPT Indra Budi, dimana dukungan pembuatan malam untuk membatik berbahan baku minyak sawit, perlu mendapat apresiasi dan dukungan semua pihak. "Jika produk malam bisa dihasilkan dari minyak sawit dapat menjadi produk ramah lingkungan dan membantu jutaan perajin batik di Indonesia," kata Indra menegaskan. (A1)