AGRICOM, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir secara resmi membentuk tim pengembangan bisnis komoditas kopi dan kakao pada akhir November 2024. Tim ini merupakan kelanjutan dari Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara yang telah berjalan sejak 2022, dengan perluasan mandat menjadi PMO Kopi dan Kakao Nusantara. Langkah ini bertujuan memperkuat pengelolaan komoditas strategis nasional agar lebih kompetitif di pasar global.
Menurut Dwi Sutoro, Direktur Pemasaran PTPN Grup yang terpilih kembali sebagai Ketua PMO Kopi dan Kakao Nusantara mengatakan, pada tahun 2025 PMO Kopi dan Kakao Nusantara menetapkan dua fokus utama dalam rencana kerjanya. “Pertama, memperluas program Makmur untuk komoditas kopi dan kakao di berbagai daerah. Program ini akan memberikan pendampingan kepada petani, mulai dari peningkatan produktivitas hingga akses pemasaran yang lebih baik. Kedua, tim akan merespons dan memitigasi dampak penerapan regulasi deforestasi Uni Eropa (European Union Deforestation Regulation/EUDR) yang berpotensi memengaruhi ekspor komoditas Indonesia,” ungkap Dwi Sutoro, dari keterangan yang diterima Agricom.id.
Lebih lanjut Dwi Sutoro menjelaskan, tujuan utama program ini adalah meningkatkan produktivitas kebun yang mayoritas dikelola oleh petani rakyat. Untuk mencapainya, PMO bertujuan membangun ekosistem yang menghubungkan produsen di hulu dengan pembeli di hilir (offtaker). Pendekatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk industri pendukung seperti produsen pupuk dan sektor keuangan, seperti perbankan dan asuransi, guna memberikan akses yang lebih luas kepada petani.
BACA JUGA:
- Harga CPO di Inacom Naik Tipis pada Senin 23 Desember 2024; Tertinggi Rp 14.726 per Kg
- Harga Karet di SGX Sicom Turun Lagi pada Senin 24 Desember 2024
Langkah strategis ini diharapkan tidak hanya meningkatkan produksi kopi dan kakao nasional, tetapi juga memastikan keberlanjutan industri di tengah tantangan global. Pendampingan teknis, akses pembiayaan, dan dukungan regulasi menjadi kunci untuk menciptakan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan di sektor ini.
Dengan terbentuknya tim baru ini, Erick Thohir menunjukkan komitmen kuat dalam mengoptimalkan potensi kopi dan kakao Nusantara. Dukungan dari berbagai pihak akan menjadi penentu keberhasilan program ini dalam meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus menjaga daya saing komoditas Indonesia di pasar internasional. (A3)