CPO KPBN Inacom Withdraw, Bursa Malaysia Tutup Melemah di Akhir Pekan, Jumat (10/10)


AGRICOM, JAKARTA –   Harga minyak sawit mentah (CPO) di Indonesia Commodity Market (Inacom) atau PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) terjadi penarikan (WD) dengan penawaran tertinggi Rp. 14.800/kg pada Jumat (10/10/2025), dengan demikian harga CPO tercatat turun Rp. 199/Kg atau turun sekitar 1,33% dibandingkan harga CPO pada Kamis (9/10/2025) yang mencapai Rp. 14.999/Kg.

Harga CPO Franco Dumai dibuka Rp. 14.942/Kg terjadi penarikan (WD) dengan harga CPO penawaran tertinggi Rp. 14.800/kg. Harga CPO FOB Talang Duku dibuka Rp. 14.742/Kg terjadi penarikan (WD) dengan harga CPO penawaran tertinggi Rp. 14.595/kg.

BACA JUGA: 

- Harga Karet SGX SICOM Melonjak di Akhir Pekan, Sentimen Global Dongkrak Pasar

- Harga TBS Sawit Sumut Periode 8–14 Oktober 2025 Naik Tipis, Tertinggi Rp3.665,17 per Kg

Sementara itu, perdagangan minyak sawit berjangka di Bursa Malaysia mencatat kenaikan mingguan kedua berturut-turut pada hari Jumat (10/10), meski sempat turun hampir 1% di akhir sesi perdagangan. Tekanan datang dari meningkatnya stok yang melampaui perkiraan pasar, sementara sentimen positif muncul dari rencana biodiesel B50 Indonesia yang memberikan dukungan pada harga.

Harga kontrak berjangka CPO untuk pengiriman Desember 2025 di Bursa Derivatif Malaysia ditutup melemah RM 45 per ton atau turun 0,98% menjadi RM 4.546 (US$1.076,74) per ton. Namun secara mingguan, kontrak ini tetap menguat 2,34%.

Menurut David Ng, trader dari perusahaan Iceberg X Sdn Bhd di Kuala Lumpur, laporan terbaru dari Malaysian Palm Oil Board (MPOB) bersifat bearish karena menunjukkan stok minyak sawit yang lebih tinggi dari perkiraan pasar.

Data MPOB mencatat, stok minyak sawit Malaysia naik untuk bulan ketujuh berturut-turut pada bulan September, mencapai level tertinggi dalam hampir dua tahun terakhir. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya impor di tengah lemahnya permintaan domestik, meski produksi sedikit menurun.

Namun, rencana Indonesia untuk mengimplementasikan program biodiesel B50 memberi harapan bagi pasar. David Ng menilai, kebijakan tersebut menjadi faktor penopang harga sawit di tengah tekanan fundamental.

Sehari sebelumnya, Pemerintah Indonesia mengumumkan akan mulai menerapkan campuran biodiesel 50% (B50) pada paruh kedua tahun 2026. Program ini diharapkan mampu menghapus kebutuhan impor solar dan meningkatkan serapan CPO domestik hingga 5,3 juta ton tambahan.

Di pasar minyak nabati global, harga kontrak minyak kedelai paling aktif di Dalian Commodity Exchange naik tipis 0,1%, sementara harga kontrak minyak sawit turun 0,78%. Adapun harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) juga melemah 0,77%.

CPO:

- Franco Dumai Rp. 14.942 (WD). Penawaran Tertinggi Rp. 14.800-WNI

- FOB Talang Duku Rp. 14.742 (WD). Penawaran Tertinggi Rp. 14.595-WNI

- Franco Teluk Bayur Rp. 14.812 (WD). Penawaran Tertinggi Rp. 14.665-WNI

(A3)

Sumber: InfoSAWIT

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP