Kinerja Kementan Diapresiasi Publik, Tingkat Kepuasan Capai 71,5 Persen


AGRICOM, JAKARTA —  Hasil survei terbaru Litbang Kompas menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) mencapai 71,5 persen. Capaian ini tergolong tinggi dan mencerminkan apresiasi masyarakat luas terhadap berbagai program Kementan di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Peneliti Litbang Kompas, Agustina Purwanti, menyebutkan bahwa masyarakat menilai Kementan menunjukkan keseriusan dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. Berdasarkan survei, sebagian besar responden menilai langkah-langkah yang diambil Kementan sejalan dengan upaya pemerintah untuk memperkuat sektor pangan.

“Kepuasan responden terhadap kinerja Kementerian Pertanian berada di angka 71,5 persen, angka yang cukup tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa berbagai program Kementan yang berkaitan dengan pangan mendapat berbagai positif dari masyarakat,” ujar Agustina, dikutip Agricom.id , Minggu (12/10/2025).

BACA JUGA: 

- Indonesia Segera Capai Swasembada Beras, Mentan Amran: Dua hingga Tiga Bulan Lagi Tak Ada Impor

- Kementan Perkuat Penyaluran Pupuk Bersubsidi di Aceh, Dukung DPR Langkah Kementan Pastikan Tepat Sasaran

Lebih lanjut, Agustina menjelaskan bahwa apresiasi masyarakat terutama didorong oleh keberhasilan Kementan meningkatkan produksi padi dan beras, menjaga Nilai Tukar Petani (NTP) pada level 124,36, serta menjalankan berbagai program bantuan dan pengembangan Petani Milenial.

Menurutnya, kebijakan yang fokus pada peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani telah menjadi faktor utama yang meningkatkan citra positif Kementan di mata masyarakat.

“Masyarakat menilai program-program itu nyata dan berdampak langsung. Bahkan, tingkat keyakinan terhadap keberhasilan Kementan dalam meningkatkan kesejahteraan petani mencapai 77 persen,” tambahnya.

Selain itu, Litbang Kompas juga merilis hasil survei kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah dalam program ketahanan pangan nasional. Berdasarkan survei sebanyak 61,5 persen responden puas.

"Kami Litbang melakukan survei terkait pangan. Angka kepuasannya lumayan di angka sekitar 61,5 persen. Itu cukup bisa diapresiasi karena masyarakat pun melihat ada keseriusan dari pemerintah untuk menangani program pangan. Memang tidak bisa dipungkiri masih ada yang tidak puas, ini menjadi hal yang perlu ke depan," jelasnya.

Sementara itu, Guru Besar Teknologi Pertanian UGM, Prof. Lilik Sutiarso, menilai hasil survei ini selaras dengan pencapaian Kementan yang semakin mendekati target swasembada pangan. “Kalau kita lihat, target swasembada pangan semula yang ditetapkan empat tahun, kini direvisi menjadi satu tahun oleh pemerintah, dan tren produktivitas menunjukkan arah yang positif. Dukungan regulasi, infrastruktur, hingga sinergi antarlembaga semuanya berjalan di koridor yang sama,” jelas Prof. Lilik.

Menurutnya, stok beras nasional yang pernah menyentuh 4,2 juta ton menjadi bukti nyata keberhasilan pemerintah menjaga ketersediaan pangan. “Kita bisa melihat kerja Kementan tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan hasil kolaborasi lintas sektor dan daerah. Program cetak sawah, perbaikan distribusi, dan penyaluran beras SPHP memperkuat sistem pangan nasional kita,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Prof Lilik menekankan dua tantangan utama yang harus dijaga ke depan: mempertahankan status swasembada meski menghadapi potensi anomali iklim, serta menyiapkan sistem pangan nasional menuju kedaulatan pangan 2045. “Presiden telah menegaskan bahwa kedaulatan pangan adalah bagian dari kedaulatan negara. Oleh karena itu, kerja kolaboratif yang kini dilakukan harus dijaga dan diperkuat,” ujarnya. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP