Harga CPO KPBN Inacom Naik Tipis, Sementara Bursa Malaysia Melemah di Kamis (13/11)

Harga CPO KPBN Inacom Naik Tipis, Sementara Bursa Malaysia Melemah di Kamis (13/11)
Agricom.id

14 November 2025 , 05:30 WIB

CPO KPBN naik ke IDR 13.800/kg pada Kamis (13/11), didukung sentimen produksi nasional, sementara harga di Bursa Malaysia justru melemah tipis. Foto: Pertanian

 

AGRICOM, JAKARTA – Harga minyak sawit mentah (CPO) yang dipasarkan melalui PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) kembali mencatat kenaikan pada Kamis (13/11/2025). Harga CPO ditetapkan sebesar IDR 13.800/kg, naik IDR 25/kg atau sekitar 0,18% dibandingkan posisi Rabu (12/11/2025) yang berada di IDR 13.775/kg.

Berdasarkan informasi dari KPBN, harga CPO Franco Dumai tercatat di IDR 13.800/kg, sementara CPO Teluk Bayur berada di IDR 13.670/kg. Untuk Franco Pelaihari, harga dibuka di IDR 13.246/kg namun terjadi penarikan (WD), dengan penawaran tertinggi hanya mencapai IDR 12.689/kg.

Sementara itu, menurut laporan Reuters , harga CPO di Bursa Malaysia justru melemah tipis pada perdagangan Kamis (13/11/2025). Tekanan harga mempengaruhi peningkatan ekspektasi produksi serta pelemahan harga palm olein di Bursa Dalian. Kontrak berjangka CPO untuk pengiriman Januari turun RM 4 per ton atau 0,1% menjadi RM 4.120 per ton (sekitar USD 975,38) pada sesi perdagangan tengah hari.

BACA JUGA: 

- Harga CPO Inacom Rabu (12/11) Turun Tipis, Bursa Malaysia Juga Melemah

- Peserta Pecahkan Rekor IPOC 2025, Mona Surya: Antusiasme Luar Biasa

Industri sawit Malaysia sendiri tengah menghadapi prospek produksi yang meningkat. Pejabat industri memproyeksikan bahwa produksi minyak sawit mentah Malaysia akan melampaui 20 juta ton untuk pertama kalinya pada tahun 2025, didorong kondisi cuaca yang baik, ketersediaan tenaga kerja yang membaik, dan tanaman muda yang mulai memasuki masa produktif.

Tak kalah menariknya, Indonesia sebagai produsen CPO terbesar di dunia juga mencatat kenaikan signifikan. Ketua Umum GAPKI, Eddy Martono, menyatakan bahwa produksi nasional periode Januari–September 2025 telah mencapai 43 juta ton, tumbuh 11% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dari pasar minyak nabati global, tekanan tambahan datang dari pergerakan harga di pasar regional. Di Dalian Commodity Exchange, kontrak paling aktif untuk palm olein turun 0,14%, sementara harga minyak kedelai (soyoil) justru menguat 0,31%. Di Chicago Board of Trade (CBOT), minyak kedelai juga naik 0,3%, menunjukkan dinamika yang berbeda antarjenis minyak nabati akibat perubahan permintaan dan kebijakan ekspor negara produsen.

BACA JUGA: 

- IPOC 2025: Dirjen Perkebunan Sebut Industri Sawit Jadi Pilar Devisa dan Ciptakan Lapangan Kerja bagi Jutaan Rakyat

- IPOC 2025: Kementan Genjot Produktivitas Menuju Sawit Berkelanjutan

Tender KPBN (Rp/kg, Tidak termasuk PPN) Kamis, 13 November 2025

CPO
• Franco Dumai: Rp 13.800 – IBP, EUP
• Franco Teluk Bayur: Rp 13.670 – WIRA
• Loco Pelaihari: Rp 13.246 (WD) – Penawaran Tertinggi Rp 12.689 – WNI

CPKO
• Franco Dumai: Rp 26.016 (WD) – Penawaran tertinggi Rp 25.100 – PAA

(A3)

Sumber: InfoSAWIT

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP