AGRICOM, BANYUWANGI - Produksi kakao nasional terus mengalami penurunan akibat berbagai faktor, mulai dari rendahnya produktivitas akibat penggunaan bibit asalan yang tidak berkualitas, serangan hama dan penyakit, dampak perubahan iklim yang semakin ekstrem, hingga alih fungsi lahan.
Menanggapi tantangan tersebut, Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) bekerja sama dengan PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) meluncurkan Center of Excellence Kakao Indonesia yang berlokasi di Kebun Kendenglembu, Banyuwangi. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing industri kakao nasional melalui riset, inovasi, serta penerapan teknologi pertanian berkelanjutan.
Peluncuran pusat keunggulan ini merupakan bagian dari perluasan mandat Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara. Pada akhir November 2024, Menteri BUMN Erick Thohir menugaskan PMO Kopi Nusantara untuk turut mendukung pengembangan komoditas kakao secara nasional.
BACA JUGA: Kolaborasi Riset dan Industri Kakao untuk Inovasi yang Tepat Guna
Dengan adanya Center of Excellence Kakao Indonesia, diharapkan sektor kakao nasional dapat berkembang lebih pesat melalui peningkatan kualitas bibit, pengendalian hama dan penyakit, serta penerapan praktik budidaya yang lebih adaptif terhadap perubahan iklim.
Ketua Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara, Dwi Sutoro, menegaskan bahwa kebun ini dipilih karena memiliki potensi besar dalam pengelolaan kakao berkualitas tinggi.
"PTPN I Regional 5 Kebun Kendenglembu memiliki kapasitas dan sumber daya yang mumpuni dalam budidaya kakao. Dengan penetapan ini, kami ingin menjadikannya pusat informasi dan edukasi bagi pelaku industri, sekaligus meningkatkan daya saing komoditas kakao Indonesia," ujar Dwi Sutoro dikutip Agricom.id.
Ia juga menekankan bahwa program ini tidak hanya bertujuan menjadikan Kebun Kendenglembu sebagai contoh perkebunan kakao yang terstruktur dan profesional, tetapi juga sebagai pusat riset dan destinasi edukasi bagi industri kakao nasional.
Menanggapi hal ini, Regional Head PTPN I Regional 5, Winarto, menyatakan pihaknya siap mendukung penuh pengembangan Kebun Kendenglembu sebagai pusat unggulan kakao.
"Kami memiliki lahan yang luas, bibit unggul, serta sistem pengelolaan yang baik. Dengan kerja sama berbagai pihak, kami optimistis Kebun Kendenglembu akan menjadi pusat keunggulan kakao di Indonesia," ujar Winarto.
BACA JUGA:
Sementara itu, Manajer PTPN I Regional 5 Kebun Kendenglembu, Hastudy Yunarko, menjelaskan bahwa kebun ini memiliki 220 hektare lahan yang ditanami dua jenis kakao unggulan, yaitu kakao Edel dan kakao Bulk.
"Kami terus melakukan inovasi dalam budidaya kakao guna meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen. Dengan status sebagai Center of Excellence, kami berharap dapat memberikan dampak positif yang lebih luas bagi industri kakao nasional," kata Hastudy.
Dengan penetapan ini, Kebun Kendenglembu diharapkan menjadi model pengelolaan kakao yang berkelanjutan, memperkuat daya saing industri, serta membuka peluang lebih besar bagi petani dan pelaku usaha di sektor kakao Indonesia. (A3)