AGRICOM, JAKARTA - Tanaman jeruk tetap menjadi salah satu komoditas hortikultura unggulan Indonesia yang terus berkembang di pasar domestik. Beragam jenis jeruk lokal, seperti keprok/siam, pamelo, dan lemon, masih menjadi favorit konsumen berkat kesegaran serta cita rasanya yang khas.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi jeruk nasional tahun 2024 mencapai 2,65 juta ton. Hasil panen ini berasal dari sejumlah daerah sentra produksi, seperti Banyuwangi, Malang, Bangli, Karo, Sambas, dan Barito Kuala. Keberadaan jeruk lokal dinilai mampu bersaing dengan produk impor dan telah merambah pasar modern.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Muhammad Taufiq Ratule, menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung produksi jeruk dalam negeri. "Kami terus mendampingi petani untuk meningkatkan kualitas jeruk lokal agar semakin kompetitif," ujarnya di Jakarta, Selasa (18/3/2025).
BACA JUGA: PTPN IV Regional III Salurkan 50 Ton Minyak Goreng dan Gula Murah di Riau
Taufiq juga menepis informasi yang menyebutkan produktivitas jeruk lokal hanya 3,8 ton per hektar. Menurut data BPS 2024, produktivitas jeruk lokal mencapai 44,8 ton per hektar, jauh lebih tinggi dibandingkan jeruk asal China yang hanya 19,5 ton per hektar.
Meskipun produksi dalam negeri mencukupi, pemerintah tetap mengizinkan impor jeruk untuk menjaga ketersediaan pasokan di luar musim panen. "Kami menerapkan persyaratan teknis ketat dalam pemberian rekomendasi impor, termasuk kepatuhan terhadap Good Agriculture Practices (GAP) dan Good Handling Practices (GHP)," jelas Taufiq.
Kebijakan ini bertujuan menjaga keamanan pangan produk impor sekaligus melindungi produksi jeruk lokal. Pada 2024, volume impor jeruk hanya sebesar 56,3 ribu ton atau sekitar 2,1 persen dari total produksi nasional. Jeruk impor ini berasal dari negara seperti Amerika Serikat, Afrika Selatan, Argentina, Australia, Pakistan, China, dan Mesir.
Guna meningkatkan daya saing jeruk lokal, pemerintah terus menjalankan berbagai program, seperti pengembangan kampung jeruk, penyediaan benih berkualitas, pengendalian hama ramah lingkungan, serta dukungan sarana pascapanen. Selain itu, petani juga didorong untuk mengadopsi teknologi guna memastikan produksi jeruk bisa berlangsung sepanjang tahun.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan jeruk lokal semakin mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik sekaligus bersaing dengan produk impor. (A3)