Kunjungi Kemenko Perekonomian, Presiden NDB Dukung Indonesia sebagai Mitra Strategis dalam B40 dan Energi Terbarukan


AGRICOM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menerima kunjungan delegasi New Development Bank (NDB) yang dipimpin oleh Presiden NDB, Dilma Vana Rousseff, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (25/03). NDB, yang didirikan oleh negara-negara BRICS, berfokus pada mobilisasi sumber daya untuk infrastruktur dan proyek pembangunan berkelanjutan.

Dalam pertemuan tersebut, Menko Airlangga memaparkan program prioritas Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, yaitu Asta Cita, yang mencakup ketahanan pangan, energi, dan air bersih. "Indonesia terus komitmen dalam pengembangan energi terbarukan untuk mencapai net zero emission pada 2060, salah satunya melalui program B40," tegasnya, dikutip Agricom.id dari laman resmi Kemenko.

Presiden NDB mengapresiasi capaian Indonesia dalam implementasi B40, terutama karena Brasil hanya mampu mencapai B17 dalam beberapa tahun. Ia juga memuji inovasi Indonesia dalam pengolahan biofuel untuk sektor transportasi dan industri pengolahan mineral.

BACA JUGA: 

- Surplus Telur, Indonesia Targetkan Pasar Amerika Serikat

Optimalisasi Hulu-Hilir: Strategi Pemenuhan Pasokan Tebu untuk Dua Pabrik Gula di Sumut

Dengan potensi energi terbarukan seperti geothermal, hydro, dan critical minerals, NDB melihat Indonesia sebagai mitra strategis dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Selain itu, Menko Airlangga menyampaikan program Makan Bergizi Gratis yang tengah berjalan di berbagai jenjang pendidikan. Program ini diharapkan dapat mendorong ekonomi pedesaan dan menciptakan efek berganda bagi perekonomian nasional.

Presiden NDB mengundang Indonesia untuk bergabung sebagai anggota bersama negara BRICS lainnya. Ia menegaskan bahwa NDB berbeda dari bank multilateral lain karena menghormati kedaulatan negara anggota tanpa sistem veto power. Fokus utama NDB adalah pembangunan infrastruktur dan pengentasan kemiskinan melalui industrialisasi dan penciptaan lapangan kerja.

Pertemuan ini diakhiri dengan kesepakatan kedua pihak untuk menjajaki lebih lanjut potensi kerja sama serta kemungkinan Indonesia menjadi anggota NDB.

Dalam pertemuan tersebut, Menko Airlangga didampingi oleh Sekretaris Kemenko Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha BUMN, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi, serta staf khusus dan ahli Kemenko Perekonomian. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP