AGRICOM, JAKARTA — Harga minyak sawit mentah (CPO) di Pasar Komoditi Indonesia (Inacom) atau KPBN masih “anteng” pada Senin (24/11/2025). Angkanya masih tetap diRp 14.025/kg, sama dengan posisi penutupan akhir pekan lalu.
KPBN mencatat harga CPO Franco Belawan & Dumai tetap di Rp 14.025/kg, sementara CPO Franco Teluk Bayur berada sedikit lebih rendah di Rp 13.895/kg.
BACA JUGA:
- CPO Melemah di Akhir Pekan: Harga KPBN Turun, Bursa Malaysia Ikut Terkoreksi pada Jumat (21/11)
- Bappenas Sebut Industri Sawit Jadi Penggerak Ekonomi Hijau Indonesia di IPOC 2025
Namun situasinya berbeda di Bursa Malaysia. Mengutip Bernama, harga CPO di Bursa Derivatives Malaysia kembali melemah untuk hari ketiga berturut-turut. Kontrak acuan Februari 2025 merosot RM 14/ton (–0,34%) menjadi RM 4.055/ton, level penutupan terendah dalam 21 pekan sejak 1 Juli.
Tekanan harga datang dari dua arah: ringgit yang menguat dan menurunkan permintaan ekspor. Data AmSpec Agri dan Intertek Testing Services menunjukkan bahwa ekspor produk sawit Malaysia pada periode 1–20 November diperkirakan ambles 14,1% hingga 20,5%.
BACA JUGA:
- Pemerintah Segel Beras Impor Ilegal di Sabang
- Wamentan Sudaryono Sidak Kios Pupuk di Malang: Harga Turun, Petani Lega
Di sisi lain, Malaysia juga tengah menghadapi banjir besar. Lebih dari 11.000 warga di tujuh negara bagian terdampak hujan lebat berkelanjutan, menurut laporan badan penanggulangan bencana nasional, yang juga memberi tekanan pada aktivitas logistik.
Di pasar minyak nabati global, tekanan tak hanya terjadi pada CPO. Harga soyoil di Dalian turun 0,24%, sementara kontrak minyak sawit di bursa yang sama melemah lebih dalam, 1,18%. Menariknya, harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) justru naik tipis 0,32%. (A3)
Sumber: InfoSAWIT