Luar Biasa! 628 Petani Sawit Swadaya “SMILE” Raih Sertifikat RSPO

Luar Biasa! 628 Petani Sawit Swadaya “SMILE” Raih Sertifikat RSPO
Agricom.id

23 November 2023 , 20:03 WIB

Dari kiri: Sustainability Head Asian Agri, Ivan Novrizaldie, RSPO Head of Smallholders Programme Indonesia, Guntur Cahyo Prabowo, Director of Sustainability Apical Group, Bremen Yong dan Sutoyo, ketua Asosiasi Petani Sawit Swadaya Anugrah di Indragiri Hulu, Provinsi Riau. Foto: Asian Agri untuk Agricom.id

 

AGRICOM, JAKARTA -  Program Inklusi Petani untuk Penghidupan & Pemberdayaan yang Lebih Baik (The SMallholder Inclusion for better Livelihood & Empowerment / SMILE), diluncurkan pada tahun 2020, telah berhasil meningkatkan semangat petani dan mendukung praktik berkelanjutan di industri kelapa sawit Indonesia.

Dengan fokus pada inklusivitas dan kolaborasi, program SMILE berhasil membawa tiga koperasi yang mewakili 628 petani sawit swadaya untuk kembali meraih Sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) pada Pertemuan RT RSPO 2023 di Jakarta.

Petani sawit memainkan peran penting dalam sektor kelapa sawit di Indonesia dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap total produksi minyak kelapa sawit negara. Namun, mereka menghadapi banyak tantangan dalam memenuhi kriteria keberlanjutan yang ketat sambil berupaya meningkatkan produksi.

Baca juga : RT2023: 20 Tahun Pencapaian RSPO dan Menegaskan Kemitraan Untuk 20 Tahun Mendatang

Karena jumlah petani swadaya saat ini kurang dari 20 persen dari total petani yang bersertifikat, maka tantangannya jelas. Menyadari pentingnya mengatasi kesulitan ini, Apical, Asian Agri, dan Kao bermitra untuk meluncurkan Program SMILE.

Program SMILE memainkan peran yang sangat penting dalam komitmen keberlanjutan Asian Agri dan Apical pada tahun 2030 untuk menuju pertumbuhan inklusif.

Director of Sustainability Apical Group, Bremen Yong mengatakan, Program SMILE berperan penting dalam memberikan pelatihan dan bantuan penting kepada petani swadaya, memberdayakan mereka untuk menerapkan praktik berkelanjutan. Dengan berfokus pada inklusivitas dan memastikan tidak ada petani yang tertinggal, program ini bertujuan untuk meningkatkan standar keberlanjutan industri.

“Kami percaya bahwa keberlanjutan adalah tanggung jawab bersama dan dengan memupuk inklusivitas, kita dapat membuat perbedaan, dan satu-satunya solusi adalah melalui kepercayaan yang kuat dan semangat kolaborasi,” tegas Bremen Yong dalam keterangannya diterima Agricom.id, Rabu (22/11/2023).

Melalui Program SMILE, petani swadaya seperti Sutoyo, ketua Asosiasi Petani Sawit Swadaya Anugrah di Indragiri Hulu, Provinsi Riau, yang bertanggung jawab atas 238 anggota dengan total lahan budidaya lebih dari 571 hektar, telah mendapatkan bimbingan dan dukungan dalam menuju keberlanjutan.

Baca juga : Terobosan Produk Biomicrogels Group untuk Produksi Minyak Sawit di Indonesia dan Malaysia

Sutoyo menjelaskan bahwa perjalanannya tidak mudah pada awalnya, karena banyak anggotanya yang tidak memahami keberlanjutan, “Upaya pendampingan yang dilakukan oleh team dari program SMILE sangat luar biasa, membantu dan membimbing anggota dalam setiap tantangan yang mereka hadapi, dan memberikan solusi terbaik untuk membuat pelatihan dan audit dapat dicapai,’ jelas Sutoyo.  

Koperasi yang dipimpin Sutoyo telah mengatasi rintangan besar dalam meraih sertifikasi RSPO, yang merupakan bukti komitmen dan pendampingan yang diberikan oleh program ini.

Sementara itu, Sustainability Head Asian Agri, Ivan Novrizaldie, mengatakan,  dengan tekad yang teguh, Sutoyo dan koperasinya menerapkan praktik berkelanjutan, mengatasi tantangan audit, dan berhasil meraih Sertifikat RSPO. Pencapaian mereka menyoroti pentingnya kepercayaan dan keyakinan bersama dalam menemukan solusi.

“Kisah Sutoyo memberikan contoh kekuatan kolaborasi dan motivasi bersama yang pantang menyerah,” ujar Ivan. (T3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP