Harga Referensi Biji Kakao Menguat, HPE Naik 7,53 Persen di Periode 1-15 Januari 2024

Harga Referensi Biji Kakao Menguat, HPE Naik 7,53 Persen di Periode 1-15 Januari 2024
Dok. Istimewa

02 January 2024 , 12:48 WIB

Harga Referensi biji kakao untuk periode Januari 2024 telah ditetapkan sebesar USD 4.230,97 per metrik ton, mengalami kenaikan sebesar USD 280,35 atau 7,10 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Foto: Ist

 

AGRICOM, JAKARTA – Harga Referensi biji kakao untuk periode Januari 2024 telah ditetapkan sebesar USD 4.230,97 per metrik ton, mengalami kenaikan sebesar USD 280,35 atau 7,10 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Dampak dari kenaikan ini terlihat pada peningkatan Harga Patokan Ekspor (HPE) biji kakao pada bulan Januari 2024, yang mencapai USD 3.900 per metrik ton, naik sebesar USD 273 atau 7,53 persen dari periode sebelumnya.

Meskipun terjadi kenaikan harga, hal ini tidak berdampak pada Besaran Kompensasi (BK) biji kakao yang tetap sebesar 15 persen sesuai dengan Kolom 4 Lampiran Huruf B pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 39/PMK/0.10/2022 jo. Nomor 71 Tahun 2023.

Baca juga: Harga Referensi Biji Kakao Menguat 12,09% di Periode Desember 2023

Peningkatan Harga Referensi dan HPE biji kakao, antara lain, dipengaruhi oleh adanya penyakit tanaman di Afrika Barat sebagai dampak dari El Nino, terutama di Pantai Gading dan Ghana.

Penetapan HPE biji kakao, HPE produk kulit, dan HPE produk kayu tercantum dalam Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 2016 Tahun 2023 tentang Harga Patokan Ekspor dan Harga Referensi atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar.

Baca juga: Mentan Amran Sulaiman Serukan Swasembada Pangan Di Sulsel

Di sisi lain, HPE produk kulit periode Januari 2024 tidak berubah dari bulan sebelumnya. Sedangkan, HPE produk kayu periode Januari 2024 mengalami peningkatan pada beberapa jenis kayu yaitu lembaran kayu untuk kotak kemasan (wooden sheet for packing box), kayu dalam bentuk keping atau pecahan (wood in chips or particle), kayu gergajian dengan luas penampang 1.000—4.000 mm2 dari jenis meranti, sortimen lainnya jenis jati, dan hutan tanaman jenis akasia, sengon, sungkai, balsa, eukaliptus, dan lain-lain. Sedangkan, HPE kayu veneer dari hutan tanaman, serta kayu gergaji dengan luas penampang 1.000—4.000 mm2 dari jenis merbau, sortimen lainnya jenis eboni mengalami penurunan. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP