Komisi VI menyerukan kepada Kementerian BUMN untuk serius mempertimbangkan dan mengambil langkah-langkah tegas untuk melindungi cadangan beras nasional. Foto: Ist
AGRICOM, JAKARTA - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki peran yang sangat vital dalam rantai pasok pangan, mulai dari produksi hingga distribusi. Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima, menekankan pentingnya peran BUMN dalam mengatasi kelangkaan pangan, khususnya beras di pasaran. Menurutnya,
"Kami tidak ingin melihat BUMN hanya bertindak sebagai pemadam kebakaran. Ada Bulog, PT Pupuk, ID Food, dan PTPN yang memiliki peran penting dalam hal ini," ujar Aria Bima dalam rapat kerja dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, pada Selasa (19/3/2024).
Aria Bima mengimbau agar semua BUMN bekerja sama melalui Kementerian BUMN dan melibatkan berbagai pihak dalam menghadapi masalah kelangkaan pangan belakangan ini. Menurutnya, intervensi pemerintah melalui BUMN memiliki peran penting sebagai sektor utama dalam menjaga ketahanan pangan. Jika modal negara tidak memainkan peran utama, maka akan ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi ini untuk keuntungan pribadi.
Baca juga: Kementan Galakkan Gerakan Tanam Tumpang Sari Padi Gogo Dengan Kelapa
"Komisi VI menyerukan kepada Kementerian BUMN untuk serius mempertimbangkan dan mengambil langkah-langkah tegas untuk melindungi cadangan beras nasional. Kita harus waspada terhadap upaya permainan rente yang dapat mengganggu stabilitas harga dan ketersediaan beras," ungkapnya.
Pada Rapat Kerja Komisi VI dengan Menteri Perdagangan pada Rabu (13/3/2024), Komisi VI menekankan pentingnya pemerintah mengambil langkah-langkah konkret dalam mengawasi ketersediaan stok, distribusi, dan stabilisasi harga pangan dan bahan pokok. Kemendag diminta untuk mempersiapkan rencana mitigasi risiko jangka pendek, menengah, dan panjang, terutama dalam menghadapi potensi kenaikan harga bahan pangan, dengan tujuan mengendalikan inflasi dan menjaga ketersediaan barang. (A3)