Kementan Lirik Potensi Pasar Arab Saudi untuk Produk Pertanian Indonesia


AGRICOM, JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan, terus berupaya kembangkan potensi produk pertanian termasuk perkebunan, guna memperluas perdagangan produk pertanian ke luar negeri khususnya di wilayah Timur Tengah.

Menurut Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (PPHBun) Prayudi Syamsuri mengatakan, butuh strategi tepat jitu untuk meningkatkan produk-produk kita masuk pasar global maupun pasar Arab Saudi. “Pentingnya meningkatkan posisi tawar Indonesia di dunia bisnis. Harus segera didorong promosi produk-produk Indonesia di Arab Saudi” kata Prayudi, dikutip Agricom.id dari laman resmi Kementan.

Arab Saudi merupakan salah satu negara tujuan ekspor utama komoditas pertanian Indonesia di Timur Tengah dengan nilai ekspor tahun 2023 sebesar USD 533 juta yang didominasi oleh produk Kelapa Sawit, Kelapa, Kakao, Cengkeh, Pinang, Kopi, Teh, Pala, Kayu Manis, Kedelai, Beras, Ubi Kayu, Cabai, Nanas, Tanaman Hias, Jagung Manis, Buah lainnya, Daging Unggas, dan lain-lain.

BACA JUGA: Harga Karet Di Sicom Melonjak  Rp 1.013/Kg Pada Jumat 7 Juni 2024

Diketahui, Arab Saudi menjadi pintu gerbang ke negara Teluk dan Timur Tengah lainnya, sangat berpotensi menjadi negara tujuan ekspor Indonesia. Penduduk Indonesia termasuk jamaah haji dan umroh yang cukup besar dapat menjadi agent of promotion produk Indonesia di Arab Saudi. Arab Saudi Vision 2030 yang tengah dijalankan pemerintah Arab Saudi dimaksudkan untuk membangun perekonomian yang dinamis, memperluas jaringan bisnis, dan mengembangkan kerjasama dan kolaborasi bisnis membuat Arab Saudi semakin terbuka sebagai pasar yang potensial.

Pada kesempatan yang berbeda Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam Syah mengatakan, diperlukan kegiatan promosi yang efektif dan berkesinambungan untuk memperbaiki citra Indonesia dan mengenalkan atau BRANDING produk-produk Indonesia, diantaranya melalui Pameran.

Lebih lanjut, Andi Nur mengatakan, inisiasi kegiatan ini dilakukan atas dasar dari hasil kunjungan resmi Menteri Perdagangan R.I ke Kerajaan Saudi Arabia pada bulan Februari 2023 dan bulan April 2024 lalu. Ini merupakan kelanjutan dari kegiatan pameran INDONESIA EXPO 2018 pertama di Jeddah sukses raih menghasilkan transaksi sebesar USD 14.024.102,07 atau setara Rp. 200 miliar, serta dihadiri lebih dari 13.000 pengunjung.

Sebagai informasi, rencananya akan diselenggarakan pameran tunggal The 2nd Made in Indonesia Expo 2024 pada bulan Desember 2024 di Arena Venue Riyadh.

“Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kerjasama ekonomi perdagangan, pertanian sekaligus menawarkan peluang investasi antara Indonesia dengan Kerajaan Saudi Arabia dan negara Timur Tengah, dan meningkatkan pasar ekspor komoditas pertanian, perkebunan, tanaman pangan, hortikultura, peternakan dan perikanan termasuk alat mesin pertanian dan produk makanan beserta pendukungnya ke Kerajaan Saudi Arabia dan Timur Tengah,” ujarnya.

Menariknya, pada pameran tersebut juga digelar Bussiness Matching atau Buyers Meet Sellers antara pengusaha produk pertanian, produk perkebunan dengan pengusaha Saudi Arabia, talkshow, Indonesia Culture Performance, Cooking Demo, Taste the flavor dalam bentuk uji coba cita rasa produk perkebunan lainnya seperti gula kelapa sawit, kopi, teh, kakao, dan lainnya. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP