Editorial: Komoditas Berkelanjutan Hasilkan Ketahanan Pangan dan Energi Indonesia


Oleh : Ignatius Ery Kurniawan

AGRICOM - Berbagai produk komoditas yang dihasilkan Indonesia, seperti minyak sawit, karet alam, kelapa dalam, gula, coklat, kopi dan sebagainya, sedang mengalami kenaikan harga jual. Besarnya potensi produk berbasis sumber daya alam ini, menjadi peluang besar bagi Ketahanan Pangan dan Energi di Indonesia.

Peluang besar akan pengembangan komoditas berbasis Sumber Daya Alam (SDA) ini, menjadi bagian dari program Asta Cita Presiden Prabowo. Sebab itu, Pemerintah Indonesia terus mendorong adanya hilirisasi melalui kawasan industri dan upaya swasembada pangan bagi rakyat Indonesia.

Keterlibatan para pemangku kepentingan juga didorong menjadi bagian dari misi yang ditargetkan selama lima tahun ke depan ini, seperti Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, akademisi, pengusaha hingga petani, diharapkan dapat bekerjasama mewujudkannya. Melalui berbagai inovasi dan teknologi pertanian, keberadaan pangan diharapkan dapat diproduksi sesuai dengan kebutuhannya.

BACA JUGA: Harga CPO di Inacom Naik Tipis pada Senin 23 Desember 2024; Tertinggi Rp 14.726 per Kg

Sebab itu, Kementerian Pertanian RI, mendorong adanya sentra-sentra produksi pangan di setiap Provinsi melalui Kabupaten yang memiliki potensi besar akan kemampuan produksi pangan. Di sisi lain, Kementerian Perindustrian RI, mendorong adanya hilirisasi industri melalui kawasan industri yang terintegrasi dengan SDA yang dimiliki daerahnya.

Melalui program kerja yang berkesinambungan ini, diharapkan tumbuhnya nilai tambah bagi berbagai produk komoditas, sekaligus menciptakan ketahanan pangan dan energi bagi seluruh rakyat Indonesia. Bahkan, keberadaan program ini, bisa jadi akan menciptakan berbagai peluang bisnis baru hingga terbukanya lapangan pekerjaan yang dibutuhkan masyarakat luas.

Memang tidak mudah mengelola kekayaan SDA Indonesia, lantaran hampir setiap Provinsi memiliki perbedaan dan keunggulan masing-masing. Sebab itu, pemetaan wilayah dan potensi yang dimiliki sangat dibutuhkan, guna mengembangkan kekayaan SDA berbasis potensi yang dimiliki daerahnya. Keberhasilan menciptakan peluang baru sekaligus dapat mencapai ketahanan pangan dan energi menjadi tujuan akan pembangunan berkelanjutan yang dicanangkan Presiden Prabowo beserta kabinet Merah Putih ini.

BACA JUGA: Harga Karet di SGX Sicom Turun Lagi pada Senin 24 Desember 2024

Merujuk pada teori pembangunan berkelanjutan Triple Bottom Line, dimana People (sosial), Planet (lingkungan) dan Profit (ekonomi) bisa saling mendukung akan keberhasilan capaian pembangunan nasional, apabila satu sama lain dapat bekerjasama menghasilkan tujuan bersama pula.

Komoditas berkelanjutan seperti minyak sawit dan kelapa dalam, dapat dikembangkan menjadi minyak makanan dan energi terbarukan. Karet alam, dapat dikembangkan menjadi berbagai produk kebutuhan industri otomotif hingga Electric Vehicle. Coklat dapat dikembangkan menjadi berbagai variasi makanan berbasis coklat, dan sebagainya.

Sebab itu, komoditas berkelanjutan dapat menjadi kunci sukses keberhasilan pembangunan berkelanjutan di Indonesia, apabila kerjasama dapat terjalin dengan baik dan saling mendukung. Harapannya, keberadaan berbagai komoditas berkelanjutan di Indonesia yang banyak memiliki keunggulan ini, dapat mendorong terciptanya ketahanan pangan dan energi bagi seluruh rakyat Indonesia. 

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP