AGRICOM, Sumut – Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggalakkan program tumpang sari padi gogo di lahan perkebunan, termasuk lahan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dan lahan kelapa. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional di masa depan.
Sebelumnya, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyatakan bahwa program tumpang sari padi gogo di lahan perkebunan merupakan suatu langkah penting untuk mempercepat tercapainya swasembada pangan dan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Pemerintah bertujuan untuk memaksimalkan segala potensi yang ada guna mewujudkan kedaulatan pangan.
Sejalan dengan arahan tersebut, Plt. Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto, segera melaksanakan tanam perdana tumpang sari padi gogo di lahan PSR bersama Gapoktan Tani Mandiri di Kabupaten Batubara, serta di Kabupaten Deli Serdang bersama Kelompok Tani Karya dan Kelompok Tani Mawar pada Jumat (31/01/2025).
BACA JUGA: Percepat Swasembada Pangan: Kementan Tanam Padi Gogo di Lahan Kopi di Bengkulu
“Program tumpang sari padi gogo yang diterapkan di lahan PSR ini diharapkan dapat saling memperkuat, baik dalam menjaga ketahanan pangan nasional maupun mendukung pengembangan dan penguatan perkelapasawitan Indonesia agar tetap berjalan optimal,” ujar Heru, dikutip Agricom.id dari laman resmi Ditjenbun.
Heru menambahkan, program Peremajaan Sawit Rakyat di tahun 2024 ditargetkan seluas 120.000 ha yang tersebar di 21 provinsi sentra perkebunan kelapa sawit. Sejak tahun 2017 hingga saat ini, Provinsi Sumatera Utara telah mendapatkan rekomendasi teknis sebanyak 30.035 ha.
“Butuh komitmen dan kolaborasi semua pihak, baik Kementerian Pertanian, Pemerintah Provinsi, Kabupaten, TNI, Perusahaan Mitra maupun pihak terkait lainnya. Bersama menjadi sinergi yang kuat dalam mendukung program pemerintah,” ujar Heru.
Sebagai informasi, target nasional untuk memanfaatkan lahan kering termasuk lahan perkebunan melalui penanaman tumpang sisip padi gogo sebesar 600.000 ton beras atau seluas 892.349,19 ha. Untuk Provinsi Sumatera Utara, tahun 2025 target luas tanam padi lahan kering seluas 26.326 ha pada 25 Kabupaten, salah satunya Kabupaten Batu Bara dengan target luasan 83 ha serta usulan CPCL di Kabupaten Batu Bara mencapai 85 Ha. Dan ditargetkan tanam pada bulan Februari dan Juli 2025.
“Saya berharap, dengan kerja keras dan semangat gotong royong, kita akan mampu meningkatkan kesejahteraan petani dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan pertanian Indonesia termasuk tersedianya keberlanjutan pangan di masa mendatang,” harap Heru.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Batu Bara, Susilistiawati Ritonga mengatakan, tahun 2025 program penanaman padi gogo di lahan perkebunan Kabupaten Batu Bara seluas 85 Ha, terdiri dari lahan Gapoktan Tani Mandiri Laut Tador, Koperasi Pemasaran Suka Deras Lestari Desa Sei Suka Deras, Kelompok Tani Makmur Desa Karang Baru, Koperasi Produsen Bersama Tani Makmur Desa karang Baru, Koperasi Serba Usaha Desa Bagan Baru, dan Kelompok Tani Flamboyan Desa Ujung Kubu.
“Kami berharap program penanaman padi gogo ini dapat mendukung dan mensukseskan swasembada pangan yang telah dicanangkan Bapak Presiden Republik Indonesia,” harapnya.
Tak berhenti disini, di hari yang sama, seusai lakukan tanam perdana di Kab Batubara, Plt Dirjen Perkebunan berlanjut lakukan tanam padi gogo di Kab Deli Serdang bersama Kelompok Tani Karya dan Kelompok Tani Mawar seluas 40 Ha.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sumatera Utara, M. Zakir Syarif Daulay, mengatakan, Pemerintah Sumatera Utara sangat mendukung program Presiden untuk swasembada pangan nasional.
“Dengan kolaborasi yang kuat antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, TNI dan Masyarakat, tentu kami optimis dapat mendukung tercapainya swasembada pangan nasional khususnya di Sumatera Utara,” ungkap Zakir. (A3)