AGRICOM, JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK) tetap berjalan maksimal selama periode Lebaran 1446 Hijriah. Petugas kesehatan hewan (keswan) disiagakan selama 24 jam untuk menjaga kesehatan dan keamanan ternak, khususnya sapi yang banyak didistribusikan menjelang Idul Fitri.
Menurut Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, strategi pengendalian PMK terus diperkuat. Langkah-langkah seperti vaksinasi, pengawasan lalu lintas ternak, serta penanganan cepat terhadap kasus yang terdeteksi terus dijalankan.
Saat ini, terdapat sekitar 6.800 petugas keswan yang tersebar di seluruh Indonesia. "Kami telah menginstruksikan seluruh petugas keswan di daerah agar siaga penuh selama Lebaran. Ini penting agar distribusi ternak tetap lancar dan ternak yang dikonsumsi masyarakat aman dan sehat," ujarnya, dikutip Agricom.id dari laman resmi Kementan, 3 April 2025.
BACA JUGA:
- Respons Tarif Resiprokal AS, Menko Airlangga Jalin Komunikasi dengan Malaysia
- Indonesia Salurkan Bantuan Pangan untuk Korban Gempa di Myanmar
Layanan pusat kesehatan hewan (puskeswan) di berbagai daerah juga tetap beroperasi untuk menerima laporan dari peternak maupun masyarakat. Pemerintah daerah dan instansi terkait telah dikonsolidasikan agar penanganan cepat dapat dilakukan jika muncul gejala PMK di lapangan.
Direktur Kesehatan Hewan, Imron Suandy, menambahkan bahwa stok vaksin PMK masih mencukupi dan terus diberikan kepada ternak yang belum divaksinasi lengkap. Berdasarkan evaluasi nasional per 3 April 2025, vaksinasi PMK telah mencapai 1,73 juta dosis, dengan beberapa provinsi bahkan sudah mencapai cakupan vaksinasi hingga 100%.
Pengawasan lalu lintas ternak di jalur-jalur distribusi utama juga diperketat untuk memastikan tidak ada ternak yang terinfeksi berpindah antarwilayah tanpa pemeriksaan yang ketat.
"Kami mengimbau para peternak dan pedagang ternak untuk tetap mematuhi protokol biosekuriti, memastikan ternaknya divaksinasi, dan segera melapor jika ada gejala PMK pada hewan ternak mereka," jelasnya.
Lebih lanjut, Ditjen PKH juga mengajak masyarakat untuk tidak panik dalam menghadapi isu PMK. Konsumsi daging tetap aman selama diolah dengan benar. Pemanasan pada suhu 70°C selama 30 menit dapat menonaktifkan virus PMK yang mungkin ada pada daging.
"Mari kita jaga kesehatan hewan ternak kita demi ketersediaan pangan yang aman dan berkualitas selama Lebaran. Petugas keswan siap bekerja 24 jam 7 hari untuk memastikan pengendalian PMK berjalan optimal," pungkas Dirjen Agung. (A3)