AGRICOM, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman secara resmi membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) I dan Silaturahmi Nasional (Silatnas) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Tahun 2025 di Jakarta, Kamis (10/7/2025). Dalam sambutannya, Mentan menekankan pentingnya hilirisasi pangan untuk mencapai swasembada dan menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia.
“Kami diperintahkan Presiden untuk fokus pada hilirisasi dan produksi pangan dengan permintaan tinggi secara global. Termasuk menyetop impor white sugar dan raw sugar yang nilainya triliunan rupiah per tahun,” kata Mentan Amran, dikutip Agricom.id dari laman resmi Kementan.
Ia mengajak KAHMI untuk berkolaborasi, khususnya para alumni yang bergerak di sektor usaha, guna mengembangkan 14 komoditas strategis yang telah dipetakan oleh Kementerian Pertanian.
BACA JUGA:
- Pemerintah Salurkan 360 Ribu Ton Bantuan Beras, Mentan Tegaskan Pengawasan SPHP
-Festival Kopi Jember: Petani Curhat, Wamentan Siap Tindak Lanjut
“Kalau ini kita penuhi bersama, dunia bisa kita genggam lewat pangan,” tegasnya.
Mentan juga menyoroti kondisi sektor tebu nasional, di mana 80 persen lahan tebu saat ini tidak lagi layak produksi. Ia menargetkan Indonesia mampu swasembada gula putih dalam dua tahun ke depan dan membangun industri gula yang berjalan optimal dalam empat tahun.
“Yang penting KAHMI mendukung. InsyaAllah ini bisa tercapai,” ujarnya.
Selain itu, Mentan menyoroti peluang ekspor pertanian, termasuk produk kelapa yang kini melonjak harganya di pasar global. Ia menyebut total ekspor pertanian saat ini telah mencapai Rp600 triliun dan akan terus meningkat dengan dukungan hilirisasi.
“Perubahan tren konsumsi global seperti VCO adalah peluang besar. Anggarannya sudah disiapkan, tinggal kita jalankan bersama,” tambah Amran.
Sementara itu, Ketua Panitia Rakornas I dan Silatnas KAHMI, Fauzi Amro, menyampaikan bahwa tema kegiatan ini sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya poin kedelapan tentang ketahanan pangan dan energi.
“Ketahanan pangan dan energi adalah pilar utama kedaulatan bangsa. KAHMI hadir bukan hanya sebagai penonton, tapi bagian dari solusi strategis berbasis ilmu pengetahuan dan moral,” ujar Fauzi. (A3)