AGRICOM, JAKARTA - Perum Bulog terus menggencarkan penyaluran beras dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) secara menyeluruh ke berbagai daerah di Indonesia. Langkah ini dilakukan dengan pengawasan terpadu antarinstansi untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan sesuai ketentuan yang berlaku.
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Mokhamad Suyamto, menegaskan bahwa distribusi beras SPHP merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas harga serta memastikan pasokan beras tetap tersedia dan terjangkau bagi masyarakat.
"Distribusi kami lakukan dengan pengawasan lintas lembaga, agar tepat sasaran dan tidak disalahgunakan," ujar Suyamto dalam keterangannya di Jakarta.
BACA JUGA: DPR Dukung Ketegasan Mentan Amran Usut Tuntas Kasus Beras Oplosan
Penyaluran beras SPHP saat ini diprioritaskan melalui jalur distribusi resmi seperti pasar tradisional, Kios Pangan binaan pemerintah, program Gerakan Pangan Murah (GPM) bersama pemda, serta melalui Koperasi Merah Putih di desa dan kelurahan untuk memperluas jangkauan ke masyarakat luas.
Bulog menetapkan harga jual beras SPHP sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras medium, yakni:
- Rp12.500/kg untuk wilayah Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, NTB, dan Sulawesi,
- Rp13.100/kg untuk wilayah Sumatera (kecuali Lampung dan Sumsel), Kalimantan, serta NTT,
- Rp13.500/kg untuk wilayah Maluku dan Papua.
Setiap konsumen diperbolehkan membeli maksimal 2 pak atau 10 kg beras SPHP agar distribusinya merata dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.
Guna mencegah potensi penyelewengan, Bulog bekerja sama dengan Babinsa, Bhabinkamtibmas, Satgas Pangan Polri, dan instansi terkait lainnya untuk melakukan pengawasan ketat di lapangan. Sanksi tegas akan dijatuhkan kepada pelaku pelanggaran, seperti penjualan di atas HET maupun pengoplosan beras.
"SPHP adalah alternatif yang tersedia bagi masyarakat yang membutuhkan akses terhadap beras berkualitas dengan harga yang terjangkau," tambah Suyamto.
Selain memastikan keterjangkauan dan distribusi merata, Bulog juga menjamin kualitas beras SPHP dalam kondisi baik, bersih, dan layak konsumsi. Pengawasan mutu dilakukan sejak penyimpanan, pengemasan, hingga proses distribusi agar memenuhi standar yang telah ditetapkan.
Bulog juga mengimbau masyarakat untuk tidak panik karena stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dalam kondisi aman dan cukup. Program SPHP menjadi salah satu upaya strategis Bulog dalam menjaga ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan.
Dalam pelaksanaannya, Bulog siap menyalurkan 1,3 juta ton beras untuk program SPHP periode Juli hingga Desember 2025, sesuai penugasan dari pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas). (A3)