AGRICOM, SINTANG – Upaya meningkatkan kapasitas pekebun sawit swadaya terus dilakukan agar mampu bersaing di pasar global yang semakin menuntut praktik berkelanjutan. Salah satu langkah penting adalah memperkuat pemahaman dan penerapan Internal Control System (ICS), yang menjadi fondasi dalam mencapai sertifikasi keberlanjutan seperti RSPO dan ISPO.
Puluhan peserta mengikuti Series Training of Trainer (ToT) yang ditujukan bagi Internal Control System (ICS) Aliansi Pekebun Kelapa Sawit Swadaya Begelang Tabun Betuah, Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang. Kegiatan ini digelar oleh Rainforest Alliance pada 25–29 Agustus 2025.
BACA JUGA:
- Pemkab Bangka Tengah Gelar Sosialisasi Sertifikasi ISPO untuk Pekebun Sawit
- Ikuti Jejak Laweyan, Giriloyo Adopsi Lilin Batik Berkelanjutan
Kepala Bidang Pengembangan Perkebunan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang, Arief Setya Budi, menjelaskan bahwa pelatihan difokuskan pada tahapan ICS. Materi yang diberikan mencakup tata cara pendokumentasian kegiatan, penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), hingga memastikan seluruh pekerjaan berjalan sesuai SOP.
Menurut Arief, pelatihan ini menjadi bagian penting dari proses pendampingan menuju sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) maupun Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).
“Pelatihan ini diberikan agar para pengurus maupun anggota kelompok memiliki kapasitas untuk menularkan ilmunya kepada pekebun lainnya,” jelasnya, dikutip Agricom.id dari KBRN RRI.
Arief menambahkan, saat ini di Kabupaten Sintang sudah terdapat dua koperasi yang berhasil memperoleh sertifikasi RSPO, yaitu Koperasi Unit Desa (KUD) Harapan Jaya dan Koperasi Rimba Harapan. Keberhasilan tersebut diharapkan menjadi inspirasi bagi kelompok pekebun swadaya lain di daerah tersebut.
Melalui kegiatan ToT ini, Arief optimistis tata kelola perkebunan kelapa sawit di Sintang dapat semakin berkelanjutan. “Inisiatif seperti ini adalah kontribusi nyata untuk masa depan industri kelapa sawit Indonesia yang lebih bertanggung jawab dan memiliki daya saing di pasar global,” pungkasnya. (A3)