AGRICOM, JAKARTA – Sektor pertanian kembali mencatat prestasi gemilang. Pada semester pertama tahun 2025, ekspor hortikultura Indonesia melonjak 49% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Capaian ini menegaskan daya saing produk hortikultura Indonesia yang semakin kuat di pasar global.
Menteri Perdagangan Budi Santoso (Mendag Busan) mengapresiasi langkah konsisten Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang dinilai berhasil menjaga produksi, memperluas akses pasar, sekaligus memastikan distribusi pangan dalam negeri tetap terkendali.
BACA JUGA:
- BPS Prediksi Produksi Beras Juli–September 2025 Naik 11 Persen
- Dapat Suntikan Rp1,5 Triliun, ID FOOD Menyiapkan Skema Serap Gula Petani Tebu
“Semester pertama ini ekspor hortikultura meningkat 49%. Ini sangat bagus. Presiden selalu menyampaikan bahwa selain ketahanan pangan dalam negeri, Indonesia juga harus mampu menjadi lumbung pangan dunia,” kata Budi dalam acara Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Jumat (30/8/2025).
Menurut Mendag, keberhasilan ini merupakan hasil sinergi lintas kementerian. Kementan menjaga produktivitas dan pasokan, sementara Kemendag membuka akses pasar ekspor sekaligus mengawasi kelancaran distribusi pangan dalam negeri. “Harga-harga pangan relatif aman dan stabil. Saya kira ini bukti nyata kolaborasi kita bersama,” tambahnya.
Amran menyambut penghargaan tersebut dengan penuh terima kasih. Ia menyebut kenaikan ekspor hortikultura adalah hadiah bagi Kementan dan seluruh petani. “Saya cukup terkejut sekaligus bangga, ternyata ekspor hortikultura naik 49%. Ini buah kerja keras jajaran Kementan, penyuluh, dan petani yang selalu hadir di lapangan,” ucapnya.
Mentan menegaskan, kunci keberhasilan ada pada pemanenan lapangan. “Sawah dan kebun adalah kantor kita yang sesungguhnya. Jajaran Kementan lebih banyak terbiasa di lapangan daripada di kantor,” tegasnya.
Amran juga menekankan fokus Kementan untuk menekan impor pangan sekaligus mendorong ekspor. Menurutnya, dengan berkurangnya impor, potensi penghematan bisa mencapai Rp100 triliun. “Kalau impor ditekan dan ekspor naik, neraca perdagangan kita semakin sehat,” jelasnya.
Ke depan, Amran berkomitmen memperkuat sektor hortikultura melalui hilirisasi, peningkatan kualitas, dan diversifikasi pasar ekspor. “Target kita bukan hanya mempertahankan, tapi melipatgandakan kontribusi pertanian terhadap devisa negara,” ujarnya.
Dengan pencapaian ini, Kementan optimistis Indonesia tidak hanya mampu menjaga ketahanan pangan, tetapi juga memperkuat peran sebagai pemain utama di pasar global. “Kita berada di jalur yang tepat lumbung pangan dunia. Ini langkah menuju awal yang penting,” tutup Amran. (A3)