Kemenperin Perkuat SDM Industri Sawit untuk Dukung Indonesia Emas 2045

Kemenperin Perkuat SDM Industri Sawit untuk Dukung Indonesia Emas 2045
Agricom.id

28 September 2025 , 10:02 WIB

Menurut Plt. Dirjen Industri Agro, Putu Juli Ardika (tengah), vokasi sawit jadi strategi penting lahirkan tenaga kerja kompeten, memperkuat rantai pasok, dan mendukung industri hijau. Foto: Kemenperin

 

AGRICOM, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan komitmennya memperkuat struktur industri nasional melalui penyediaan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten. Peningkatan kualitas tenaga kerja yang dinilai penting untuk menjawab tantangan industri, termasuk di sektor pengolahan kelapa sawit.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menyatakan, pengembangan SDM industri sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto menuju Indonesia Emas 2045. “Kami mendukung lahirnya SDM vokasi yang berkualitas agar mampu memacu inovasi industri,” ujarnya.

BACA JUGA: 

- Disbunnak Aceh Barat Gelar Pelatihan Meningkatkan Kapasitas Petani Karet dan Sawit

- Harga Sawit Plasma Riau Turun Jadi Rp 3.679,69/kg pada Periode 24-30 September 2025

Plt. Dirjen Industri Agro, Putu Juli Ardika, menambahkan bahwa SDM berkompeten merupakan kunci kelancaran rantai pasok, khususnya di industri berbasis perkebunan. “Pendidikan vokasi menjadi langkah strategis mencetak tenaga kerja sawit sesuai kebutuhan industri,” jelasnya, dikutip Agricom.id dari laman Kemenperin.

Menurut Putu, pembangunan industri perkebunan berkelanjutan juga membutuhkan bahan baku terjamin, teknologi modern, serta SDM inovatif. Hal ini sejalan dengan strategi Transformasi Ekonomi 2025–2029 yang menekankan hilirisasi, industri hijau, dan peningkatan produktivitas.

Kemenperin menargetkan kontribusi industri pengolahan terhadap PDB tetap terjaga di kisaran 21,9 persen, dengan pertumbuhan sektor industri mencapai 6,9–7,8 persen. Untuk itu, berbagai strategi inisiatif telah diluncurkan, mulai dari insentif fiskal, konsorsium riset, inovasi berbasis sawit, hingga digitalisasi tata kelola industri.

Selain itu, penguatan SDM sawit juga mendapat dukungan dari Program Beasiswa Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP). Pada tahun 2025, Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY) ditugaskan mendidik 570 penerima beasiswa sawit yang berasal dari 26 provinsi.

Putu optimistis, dengan bonus demografi dan kekayaan alam yang melimpah, industri agro akan menjadi pilar pertumbuhan ekonomi nasional. “Industri pengolahan hasil perkebunan tidak hanya memberi nilai tambah, tetapi juga membuka ruang inovasi dan lapangan kerja baru,” tandasnya. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP