PalmCo Tegaskan Komitmen Sawit Berkelanjutan: Lindungi Alam, Lestarikan Satwa Langka

PalmCo Tegaskan Komitmen Sawit Berkelanjutan: Lindungi Alam, Lestarikan Satwa Langka
Agricom.id

19 October 2025 , 17:50 WIB

PTPN IV PalmCo saat ini mengelola lebih dari 14.000 hektar kawasan Nilai Konservasi Tinggi (HCV) yang tersebar di 96 lokasi di Sumatera dan Kalimantan. Kawasan tersebut menjadi habitat penting bagi gajah sumatera, harimau sumatera, orangutan, berbagai primata, serta spesies flora dan fauna endemik lainnya. Foto: PalmCo

 

AGRICOM, JAKARTA — Sub Holding PTPN III (Persero), PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) PalmCo , menegaskan bahwa pengelolaan industri kelapa sawit harus berjalan seimbang antara produktivitas ekonomi dan kelestarian lingkungan. Melalui berbagai inisiatif konservasi, perusahaan berupaya menunjukkan bahwa industri sawit dapat menjadi bagian dari solusi kepunahan, bukan ancaman bagi alam.

“Kami ingin membuktikan bahwa sawit tidak identik dengan eksploitasi,” ujar Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko K. Santosa , dalam keterangan di Jakarta, Rabu (15/10).

Menurutnya, PalmCo menerapkan pendekatan kolaboratif dengan melibatkan lembaga konservasi, pemerintah daerah, serta masyarakat lokal dan adat . Tujuannya adalah menciptakan keseimbangan antara kepentingan ekonomi dan konservasi. “Industri sawit bisa menjadi mitra alam, bukan musuhnya,” tegas Jatmiko.

BACA JUGA: 

- Kementan dan BP Taskin Bersinergi Entaskan Kemiskinan Melalui Pemberdayaan Pertanian

- Mentan Amran Cabut Izin 2.039 Kios Nakal: Distribusi Pupuk Subsidi Kini Lebih Cepat dan Tepat Sasaran

 

Kelola 14.000 Hektare Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi

PTPN IV PalmCo saat ini mengelola lebih dari 14.000 hektar kawasan Nilai Konservasi Tinggi (HCV) yang tersebar di 96 lokasi di Sumatera dan Kalimantan. Kawasan tersebut menjadi habitat penting bagi gajah sumatera, harimau sumatera, orangutan, berbagai primata, serta spesies flora dan fauna endemik lainnya.

Jatmiko menegaskan, orientasi bisnis perusahaan tidak hanya mengejar efisiensi dan keuntungan, tetapi juga keinginan jangka panjang. “Pertumbuhan ekonomi harus sejalan dengan kelestarian alam. Ekosistem kesehatan adalah fondasi keberlangsungan perusahaan,” ujarnya.

 

Pegang Teguh Prinsip NDPE dan Zero Burning

Sejak menerapkan sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) hampir dua dekade lalu, PalmCo konsisten menjalankan prinsip NDPE (No Deforestation, No Peat, No Exploitation) sebagai pedoman utama operasional.

Perusahaan juga mencatat nihil kebakaran di seluruh area perkebunan, termasuk di lahan gambut seluas 13.694,98 hektare, berkat penerapan kebijakan tanpa bakar (zeroburning policy). “Sejak awal kami berkomitmen terhadap prinsip zeroburn, dan itu tidak akan berubah,” tegas Jatmiko.

 

Satwa Konservasi: Dari Gajah Sumatera hingga Orangutan Kalimantan

PalmCo juga aktif dalam program pelestarian satwa liar. Di Riau, perusahaan mengalokasikan 50 hektar lahan di Pesikaian, Indragiri Hulu, sebagai zona konservasi gajah sumatera.
Inisiatif ini dilakukan bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau, meliputi pembuatan jalur aman migrasi, rumah singgah gajah, penanaman pakan alami, serta pembentukan tim tanggap darurat konflik satwa.

Selain itu, PalmCo juga memperluas dukungannya ke Pulau Kalimantan dengan berpartisipasi dalam program rehabilitasi orangutan, bekerja sama dengan lembaga konservasi dan masyarakat sekitar.

 

Industri Sawit Ramah Lingkungan dan Inklusif

Seluruh program konservasi, perlindungan kawasan HCV, dan kemitraan sosial menjadi bagian dari strategi besar PalmCo untuk mengintegrasikan aspek lingkungan dan sosial ke dalam rantai bisnis sawit.

“Langkah-langkah ini merupakan bukti nyata bahwa perjalanan bukan sekedar slogan, tetapi bagian dari DNA operasional PalmCo,” pungkas Jatmiko. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP