Wali Kota Lhokseumawe, Sayuti Abubakar, Forum Bisnis Aceh, Malaysia, dan Taiwan merupakan langkah strategi untuk memperluas peluang ekspor, khususnya bagi produk sawit dan hasil hilirisasinya seperti cangkang sawit (palm kernel shell). Foto: Istimewa
AGRICOM, LHOKSEUMAWE – Pemerintah Kota Lhokseumawe menegaskan komitmennya untuk menjadikan kota ini sebagai pusat penggerak ekspor Aceh, khususnya di sektor kelapa sawit dan produk turunannya. Wali Kota Lhokseumawe, Sayuti Abubakar , menyampaikan bahwa penguatan daya saing sawit Aceh di pasar global menjadi prioritas utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kita ingin sawit Aceh memiliki daya saing global dan memberi nilai tambah bagi kesejahteraan masyarakat,” ujar Sayuti Abubakar, Selasa (4/11/2025).
Menurutnya, Forum Bisnis Aceh, Malaysia, dan Taiwan merupakan langkah strategi untuk memperluas peluang ekspor, khususnya bagi produk sawit dan hasil hilirisasinya seperti cangkang sawit (palm kernel shell). Forum ini juga diharapkan menjadi wadah memperkuat jaringan investasi lintas negara dan membuka pintu kolaborasi baru di sektor energi hijau serta industri berkelanjutan.
BACA JUGA:
- Gubernur Khofifah Lepas Ekspor 10 Ton Kopi Bondowoso ke Taiwan
- Petani Muda Genggelang Bangkitkan Kakao Lombok Utara Lewat Inovasi Penyerbukan Buatan
Sayuti menilai, Lhokseumawe memiliki potensi besar untuk mengembangkan cangkang sawit sebagai bahan bakar alternatif ramah lingkungan sekaligus komoditas ekspor bernilai tinggi. Dukungan infrastruktur yang memadai, termasuk keberadaan Pelabuhan Krueng Geukueh dan kawasan industri strategis, menjadi modal kuat bagi Lhokseumawe untuk tampil sebagai pusat perdagangan dan hilirisasi produk sawit Aceh.
“Potensi sumber daya dan letak strategi Lhokseumawe menjadikan kota ini sangat ideal untuk pengembangan industri cangkang sawit dan produk turunannya,” jelasnya, dikutip Agricom.id dari KBRN RRI, Selasa (04/11).
Sementara itu, Direktur Utama PT Pembangunan Lhokseumawe, Habibillah, menyebut forum bisnis internasional tersebut sebagai langkah konkret dalam memperluas jaringan ekspor dan menarik investasi baru. Menurutnya, keterlibatan pihak swasta dan pemerintah dalam satu forum dialog lintas negara akan mempercepat transformasi ekonomi berbasis perkebunan di Aceh.
BACA JUGA: Mentan Amran dan Ketua MPR Sidak Kios Pupuk di Jember, Petani Gembira Harga Makin Murah
“Ini bukan sekadar forum, tetapi pintu masuk bagi kerja sama nyata di bidang hilirisasi sawit dan pengembangan energi terbarukan,” ujarnya.
Melalui inisiatif ini, Pemerintah Kota Lhokseumawe berharap dapat meningkatkan nilai ekspor daerah dan memperkuat posisi Aceh sebagai pusat perdagangan komoditas sawit di Asia Tenggara. Kolaborasi antara pemerintah, investor, dan pelaku industri diharapkan mampu menghadirkan pertumbuhan ekonomi inklusif yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat setempat. (A3)