Kementan Percepat Tanam Tebu 2025 di Blora untuk Dorong Swasembada Gula

Kementan Percepat Tanam Tebu 2025 di Blora untuk Dorong Swasembada Gula
Agricom.id

11 December 2025 , 14:02 WIB

Sekretaris Ditjen Perkebunan, Heru Tri Widarto, menegaskan bahwa perluasan dan percepatan tanam tebu menjadi strategi kunci pemerintah untuk mewujudkan swasembada gula. Foto: Istimewa

 

AGRICOM, BLORA — Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan mulai mempercepat program peningkatan produksi tebu nasional. Langkah ini ditandai dengan pelaksanaan Tanam Bersama Pengembangan Kawasan Tebu 2025 di Desa Tinapan, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Rabu (3/12).

Sekretaris Ditjen Perkebunan, Heru Tri Widarto, menegaskan bahwa perluasan dan percepatan tanam tebu menjadi strategi kunci pemerintah untuk mewujudkan swasembada gula. “Kami terus mendorong peningkatan produksi dan produktivitas tebu melalui revitalisasi lahan dan penyediaan benih unggul. Ini adalah komitmen untuk memperkuat ketahanan gula nasional,” ujarnya, dikutip Agricom.id dalam keterangan tertulis.

BACA JUGA: 

- Harga CPO Terkini Rabu (10/12/2025): Tender Inacom Berakhir WD, Penawaran Tertinggi Rp 14157/Kg

- Tinjau Bapok Jelang Nataru, Mendag Busan Pastikan Stok Aman dan Harga Stabil

Pada program 2025, Provinsi Jawa Tengah mendapatkan alokasi 12.076 hektare, sementara Kabupaten Blora kebagian target 1.072,13 hektare. Di Blora, kegiatan telah berjalan mulai dari distribusi benih, pengolahan lahan, hingga penanaman.

Heru menekankan perlunya koordinasi erat antara pemerintah daerah, penyuluh lapangan, dan pabrik gula agar target tanam dapat tercapai tepat waktu. “Sinergi semua pihak adalah faktor penentu keberhasilan program ini,” katanya.

Dalam kegiatan tersebut, pekebun menerima bantuan benih varietas Bulu Lawang (BL) yang dikenal memiliki potensi produksi tinggi, mencapai sekitar 94 ton per hektare dengan rendemen 7,51 persen.

Heru berharap produktivitas tebu di Blora dapat meningkat seiring penguatan kemitraan petani dengan pabrik gula, termasuk PG Gendhis Multi Manis (GMM). Selain mendukung target produksi gula nasional, program ini diharapkan mampu membuka lapangan kerja, meningkatkan pendapatan pekebun, dan menggerakkan ekonomi pedesaan. “Tujuan akhirnya adalah swasembada gula sekaligus peningkatan kesejahteraan petani,” tegasnya.

Secara terpisah, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kembali menekankan target pemerintah untuk meningkatkan produksi gula secara signifikan dalam beberapa tahun ke depan. Ia menegaskan bahwa perluasan dan percepatan pengembangan kawasan tebu harus terus digenjot agar Indonesia tidak lagi bergantung pada impor.

“Kita ingin Indonesia kembali kuat dalam produksi gula. Lahan tebu harus diperluas, rendemen harus meningkat, dan petani harus sejahtera. Itu visi besar kita,” ujar Amran.

Ia menambahkan, Kementan akan memastikan seluruh dukungan—mulai dari benih unggul, pembiayaan, hingga pendampingan teknis—langsung dirasakan oleh petani. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP