Menteri Perdagangan Budi Santoso meninjau ritel modern dan gudang Bulog di Kalimantan Barat untuk memastikan ketersediaan stok serta stabilitas harga barang kebutuhan pokok menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Foto: Istimewa
AGRICOM, PONTIANAK — Menteri Perdagangan Budi Santoso memastikan kesiapan ritel modern dan gudang Bulog di Kalimantan Barat dalam menghadapi lonjakan kebutuhan masyarakat pada Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Kepastian tersebut disampaikan setelah Mendag meninjau ketersediaan pasokan dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok (bapok) di ritel modern Mitra Anda, Pontianak, Kamis (11/12).
Menurut Mendag, hasil pemantauan menunjukkan pasokan bapok di ritel modern berada dalam kondisi aman, dengan harga yang relatif stabil dan sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) maupun harga acuan. “Kami cek langsung harga beras, gula, dan minyak goreng. Pasokannya cukup dan terjaga, sementara harganya relatif stabil. Ini penting untuk menjaga daya beli masyarakat selama Nataru,” ujarnya, dikutip Agricom.id dari keterangan tertulis.
BACA JUGA: Kementan Pacu Pengembangan Tebu dari Hulu ke Hilir di Grobogan
Sebagai bagian dari upaya menyambut Nataru, ritel modern yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menggelar program Every Purchase is Cheap (EPIC) Sale. Program ini bertujuan meringankan beban masyarakat dengan memberikan potongan harga berbagai kebutuhan, termasuk bapok. Mitra Anda menjadi salah satu anggota Aprindo yang turut menggelar EPIC Sale sepanjang Desember 2025.
“Harga-harga didiskon untuk membantu masyarakat mempersiapkan kebutuhan Nataru. Ini bentuk dukungan ritel modern dalam menjaga keterjangkauan harga,” kata Mendag.
Dalam pemantauan tersebut, sejumlah produk minyak goreng premium tercatat mendapat potongan harga. Minyak goreng merek Tropical dijual Rp40.500 per 2 liter, Masku Rp39.900 per 2 liter, Sunco Rp42.500 per 2 liter, dan Filma Rp41.500 per 2 liter.
Mendag menambahkan, untuk menjaga pasokan dan stabilitas harga bapok, Kementerian Perdagangan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah melalui Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP), asosiasi, serta para pemasok. Koordinasi juga dilakukan secara intensif dengan Bulog dan ID Food guna memastikan kelancaran distribusi dan keterjangkauan harga.
BACA JUGA: Harga CPO Terkini Jumat (12/12), Tender KPBN Inacom Kompak Turun di 4 Lokasi Perdagangan
Dalam kunjungan ke Mitra Anda, Mendag juga meninjau etalase khusus produk makanan dan minuman hasil usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal. Ia mengapresiasi komitmen ritel modern dalam memasarkan produk UMKM daerah.
“Di Mitra Anda, terdapat 284 produk UMKM yang dipasarkan. Ini menunjukkan pola kemitraan yang baik antara ritel modern dan UMKM. Kami mengapresiasi langkah ini karena membantu UMKM memperluas akses pasar,” ujar Mendag.
Kunjungan tersebut turut dihadiri Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono dan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kalimantan Barat Syarif Kamaruzaman. Mendag juga didampingi Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Iqbal Shoffan Shofwan.
Stok Bulog Aman untuk Nataru
Usai meninjau ritel modern, Mendag melanjutkan kunjungan ke Gudang Bulog Sei Raya di Kabupaten Kubu Raya. Dari hasil pengecekan, Mendag memastikan stok beras dan sejumlah komoditas strategis lainnya di Kalimantan Barat mencukupi untuk menghadapi Nataru.
“Total stok beras di seluruh gudang Bulog Kalimantan Barat mencapai 12.968 ton. Pasokan terus masuk, sehingga cadangan aman untuk Nataru,” katanya.
Selain beras, Mendag juga memastikan ketersediaan minyak goreng di Kalimantan Barat berada dalam kondisi aman. Total stok minyak goreng di gudang Bulog tercatat mencapai 261.608 liter, terdiri atas 138.628 liter minyak goreng PSO Bulog dan 122.980 liter minyak goreng komersial.
“Stok MINYAKITA di Bulog, khususnya di Kalimantan Barat, cukup. Dengan realisasi pasokan Domestic Market Obligation (DMO) ke BUMN pangan yang telah mencapai 35 persen, pasokan ke depan akan semakin terjaga,” pungkas Mendag. (A3)