Bupati Sidrap Syaharuddin Alrif menyerahkan bibit kakao kepada kelompok tani di Kecamatan Pitu Riase. Sebanyak 70 ribu bibit disalurkan untuk memperkuat sektor perkebunan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Foto: Humas Pemkab Sidrap
AGRICOM, SIDRAP — Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) menyalurkan 70 ribu bibit kakao kepada petani di Kecamatan Pitu Riase, Kamis (25/12/2025), sebagai langkah konkret memperkuat sektor perkebunan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Penyerahan bibit dilakukan langsung oleh Bupati Sidrap Syaharuddin Alrif kepada kelompok tani dalam kegiatan yang dipusatkan di kediaman Agus Laugu, Kelurahan Batu, Kecamatan Pitu Riase. Program ini menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah mengoptimalkan pemanfaatan lahan produktif dan menggerakkan ekonomi berbasis komoditas unggulan.
BACA JUGA:
- Impor Bawang Bombai Ilegal Berpenyakit Digagalkan di Surabaya, Mentan Tegaskan Tak Ada Kompromi
Bupati Syaharuddin menegaskan, kakao diproyeksikan sebagai salah satu tulang punggung ekonomi perkebunan Sidrap. Saat ini, luas areal kakao di wilayah tersebut mencapai sekitar 6.200 hektare dan ditargetkan meningkat hingga 20.000 hektare dalam lima tahun ke depan.
“Kakao kita dorong sebagai komoditas unggulan daerah. Dengan pengelolaan yang baik, kakao mampu memberi nilai tambah dan pendapatan berkelanjutan bagi petani,” ujarnya, dikutip Agricom.id dari KBRN RRI, Sabtu (27/12).
Ia menekankan, bibit yang disalurkan harus ditanam dan dirawat secara serius oleh petani yang berkomitmen. Dalam satu hektare lahan, idealnya ditanami sekitar 400 pohon kakao yang mulai berproduksi dalam waktu sekitar dua tahun.
“Setiap jengkal tanah yang subur harus menghasilkan nilai ekonomi. Ke depan, kami juga menyiapkan arah hilirisasi, termasuk rencana pembangunan pabrik cokelat di Sidrap,” tambahnya.
BACA JUGA:
- Harga TBS Sawit Sumut Naik Tembus Rp 3.451 per Kg di Periode Akhir 2025–Awal 2026
- Harga Sawit Sumsel Periode II-Desember 2025 Tembus Rp 3.395 per Kg
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, dan Ketahanan Pangan (TPHPKP) Sidrap melalui Kepala Bidang Perkebunan Gasali menjelaskan, sebagian tanaman kakao di Sidrap saat ini mengalami penurunan produktivitas.
“Sekitar 50 persen tanaman kakao sudah tidak produktif, bahkan ada lahan yang beralih fungsi. Karena itu, fokus kami pada program peremajaan serta pembukaan kawasan kakao baru,” jelasnya.
Pengembangan kakao, lanjut Gasali, juga diarahkan ke wilayah Lajonga, Wette’e, dan Kelurahan Batu, agar Sidrap tetap bertahan sebagai salah satu sentra kakao utama di Sulawesi Selatan.
Tuan rumah kegiatan, Agus Laugu, menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah daerah terhadap petani kakao. Menurutnya, bantuan bibit ini sangat dibutuhkan karena kakao merupakan tanaman jangka panjang yang menjadi sumber penghidupan masyarakat.
“Warga menyambut bantuan ini dengan antusias. Kami berharap program ini benar-benar meningkatkan pendapatan petani dan berkelanjutan ke depan,” pungkasnya. (A3)