APHI Buka Ruang Kolaborasi dengan Akademisi untuk Dorong Transformasi Industri Kehutanan

APHI Buka Ruang Kolaborasi dengan Akademisi untuk Dorong Transformasi Industri Kehutanan
Agricom.id

30 December 2025 , 19:43 WIB

AGRICOM, JAKARTA — Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) menyatakan kesiapan untuk memperkuat kolaborasi dengan kalangan akademisi dan dunia pendidikan guna mendorong kemajuan industri kehutanan nasional yang lebih berdaya saing dan berkelanjutan.

Ketua Umum APHI Soewarso menegaskan, kemitraan dengan perguruan tinggi diharapkan dapat menghadirkan masukan berbasis riset, termasuk dalam mencari solusi atas berbagai persoalan di sektor kehutanan, seperti konflik sosial di kawasan hutan tanaman industri (HTI). Selain itu, dialog berkelanjutan dengan akademisi dinilai penting untuk memperkuat daya saing industri kehutanan melalui sinergi dengan kementerian dan lembaga terkait.

BACA JUGA: Negosiasi Sejak April 2025, Indonesia–AS Akhirnya Sepakati Substansi Perundingan Perdagangan Resiprokal

Pernyataan tersebut disampaikan Soewarso saat melakukan pertemuan dengan Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Sumatera Utara (USU), Rudi Hartono, di Kampus USU. Pertemuan itu membahas tantangan sekaligus arah masa depan industri kehutanan Indonesia, dengan penekanan pada pentingnya transformasi sektor kehutanan yang adaptif, berkelanjutan, dan berbasis ilmu pengetahuan.

Soewarso menilai industri kehutanan saat ini berada dalam fase transisi. Model bisnis yang bertumpu pada produksi kayu semata dinilai semakin terbatas, sementara HTI masih memiliki potensi besar meski dihadapkan pada tantangan konflik sosial dan persoalan tata kelola.

Ke depan, APHI mendorong pengembangan industri kehutanan melalui diversifikasi usaha, antara lain jasa karbon, pemanfaatan hasil hutan bukan kayu, serta pengembangan komoditas seperti kopi, kakao, dan vanila. Pendekatan lanskap berskala besar dinilai menjadi kunci, dengan tetap mengedepankan prinsip kelestarian lingkungan.

“Isu manajemen kebencanaan dan rekonfigurasi pengelolaan hutan alam juga menjadi perhatian penting, termasuk percepatan penanaman kayu pertukangan sebagai solusi jangka panjang,” ujar Soewarso, didampingi Sekretaris Jenderal APHI Purwadi Soeprihanto dan Wakil Ketua Komite Humas dan Kerja Sama APHI Trisia Megawati.

BACA JUGA: Indonesia Perkuat Diplomasi Ekonomi, Raih Pengecualian Tarif AS dan Perluas Akses Pasar Eurasia

Menurut Soewarso, pertemuan dengan Fakultas Kehutanan USU merupakan bagian dari rangkaian roadshow APHI untuk menjaring perspektif akademisi dalam merumuskan arah pembangunan sektor kehutanan agar lebih inklusif, berkelanjutan, dan kompetitif.

Sementara itu, Dekan Fakultas Kehutanan USU Rudi Hartono menyatakan komitmen kalangan akademisi untuk berperan aktif dalam perumusan kebijakan kehutanan yang tepat sasaran, efektif, dan berlandaskan prinsip pengelolaan hutan lestari. Ia menekankan bahwa isu konservasi, perubahan iklim, dan karbon akan terus menjadi agenda utama yang dikembangkan melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

“Transformasi pengelolaan hutan menuju multiusaha kehutanan adalah keniscayaan. Kami terbuka untuk berdiskusi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, terutama praktisi, demi kemajuan industri kehutanan nasional,” pungkasnya. (A3)

Sumber: Antara

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP