Hanya Koperasi Petani Yang Boleh Produksi Minyak Makan Merah Berbasis Sawit

Hanya Koperasi Petani Yang Boleh Produksi Minyak Makan Merah Berbasis Sawit
Dok. Istimewa

09 November 2022 , 10:33 WIB

Agricom.id, JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) memastikan bahwa produksi minyak makan merah tidak dapat dilakukan selain oleh koperasi petani sawit. Ini telah sesuai dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) 9098:2022 untuk minyak makan merah yang telah diterbitkan beberapa bulan lalu.

Diungkapkan Deputi Bidang Perkoperasian KemenKopUKM Ahmad Zabadi, proses DED (Detail Engineering Design) sudah selesai, SNI juga sudah diterbitkan dan ini secara khusus disebutkan minyak makan merah hanya diproduksi oleh koperasi.

"Sehingga ke depan ketika produksi telah berjalan tidak boleh dilakukan selain oleh koperasi petani sawit, bila ada produk yang dihasilkan berasal dari nonkoperasi dipastikan ilegal karena SNI bilang khusus produksi koperasi," kata Ahmad Zabadi dalam Konferensi Pers Minyak Makan Merah di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Selasa (8/11/2022).

Lebih lanjut Zabadi mengungkapkan, saat ini piloting lokasi pembangunan pabrik minyak makan merah sudah dilakukan di tiga titik yakni di Kabupaten Asahan, Kabupaten Langkat, dan Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara.

Piloting ini dilakukan melalui kerja sama dengan PTPN III yakni Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

"Tiga lokasi tadi sedang berproses untuk pembangunan pabrik minyak makan merah yang posisinya berdekatan dengan pabrik PPKS. Sehingga suplai CPO untuk minyak makan merah tidak lagi memerlukan logistik yang memakan waktu karena hanya 100 meter rata-rata sehingga hanya perlu dialiri pipa saja. Sekarang dengan proses instalasi," kata Zabadi.

Dia juga menambahkan meskipun di Sumatra saat ini tengah mengalami curah hujan yang tinggi, dapat dipastikan pembangunan piloting pabrik minyak makan merah masih berjalan sesuai dengan jadwal sehingga pada Januari 2023 akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

Di tempat yang sama, Peneliti Hilirisasi PPKS Frisda Rimbun Pandjaitan menjabarkan bahwa minyak makan merah memiliki kandungan nutrisi yang sangat banyak, khususnya dalam kandungan pro vitamin A dan vitamin E. Kandungan ini dikatakan hampir tidak dimiliki oleh minyak makan lain di dunia.

"Ini hampir tidak dimiliki minyak manapun di dunia, hanya minyak sawit yang punya. Lebih powerfull. Selain itu mengandung fitosterol dan squalen yang mengatur metabolisme antara lemak jahat dan baik sehingfa jadi ada balancing," ujar Frisda. (A2)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP