Dirjen Perkebunan: Terus Aktif Meningkatkan Produktivitas Komoditas Perkebunan

Dirjen Perkebunan: Terus Aktif Meningkatkan Produktivitas Komoditas Perkebunan
Dok. Humas Ditjenbun

30 January 2023 , 12:58 WIB

Agricom.id, JAKARTA Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian terus berupaya aktif untuk meningkatkan produktivitas komoditas perkebunan. Melalui inisiasi program Perkebunan Bioindustri, Dirjen Perkebunan Andi Nur Alam Syah bertekad terus memajukan subsektor perkebunan dengan menyusun langkah strategis dalam penyiapan logistik benih dalam pengembangan kawasan perkebunan nasional secara jangka panjang, serta untuk jangka pendek dilakukan pengembangan kawasan melalui intensifikasi.

"Hilirisasi perkebunan perlu ditingkatan penanganan pascapanen dan pengolahan hasil komoditas perkebunan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saingnya," kata Andi Nur diperoleh Agricom.id, Jumat (17/1/2023).

Beberapa kegiatan utama yang kini tengah digiatkan oleh Ditjen Perkebunan berupa penyediaan benih bekerjasama dengan penangkar, konsep pengembangan kelapa genjah 10.000 Ha, Sagu untuk Indonesia (Sagunesia), Peningkatan produksi tebu, Kemandirian dalam penyediaan minyak goreng melalui Pamigo berbasis korporasi perkebunan rakyat, Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Pangan (Kesatria), dan Program Elaborasi Rintisan Bisnis Perkebunan Indonesia (Perintis).

Dirjen Perkebunan juga menegaskan perlunya kolaborasi dan keterlibatan antar kementerian lembaga agar program kerja tersebut dapat dilaksanakan dengan maksimal.

Heru Tri Widarto selaku Sekretaris Ditjen Perkebunan menyatakan arah kebijakan dan strategi Ditjen Perkebunan adalah meningkatnya pemenuhan kebutuhan pangan, perlindungan tanaman perkebunan secara optimal, peningkatan mutu, keamanan serta pengolahan dan pemasaran produk hasil perkebunan, efisiensi budidaya tanaman perkebunan dan penyediaan benih tanaman perkebunan berkualitas dan berkelanjutan.

“Arah kebijakan dan strategi Ditjenbun ini sejalan dengan program Logistik benih dan pengembangan kawasan perkebunan dan pengembangan melalui intensifikasi. Melihat tren alokasi APBN yang cenderung berkurang setiap tahunnya, maka sesuai arahan Bapak Dirjen, reorientasi program dan kegiatan akan didorong dengan pembiayaan lainnya seperti KUR, CSR dan investasi.” ujar Sesdit Heru.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP