Agricom.id, Jakarta - Keberadaan minyak sawit mentah (CPO) yang mendapat tekanan dari Bea Keluar (BK) dan Pungutan Ekspor (PE) kian memberatkan petani kelapa sawit. Keberadaan dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), sayangnya sebagian besar disalurkan kepada perusahaan sawit besar yang juga memiliki industri biodiesel.
Sekjen Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) M. Darto, menjelaskan hasil studi SPKS yang mengamati penyaluran dana BPDPKS kepada perusahaan besar sawit ini. Menurutnya, raksasa sawit ini telah menggerus uang milik petani kelapa sawit yang dikutip pemerintah melalui pungutan ekspor.
"Pemerintah Indonesia lebih mementingkan korporasi besar dibandingkan petani kelapa sawit, " Kata Darto diacara "Diskusi SPKS: Raksasa Penerima Subsidi", lebih lanjut, "hampir 90% dana BPDPKS hanya digunakan untuk menyubsidi perusahaan raksasa sawit", dikutip Agricom, Selasa, 07/02/2023 .
Berdasarkan studi yang dilakukan SPKS dan berjudul Raksasa Penerima Subsidi, keberadaan Peremajaan kebun sawit rakyat hanya mendapatkan porsi pendanaan paling sedikit.
Lebih lanjut, juru kampanye Greenpeace, Arie Rompas, mengungkapkan keberadaan petani kelapa sawit yang masih jauh dari kesejahteraan. Menurutnya, keberadaan kehidupan petani masih banyak memiliki kekurangan. Sebab itu, Arie berharap adanya dukungan dan keberpihakan dari pemerintah.
"Seharusnya masyarakat luas khususnya petani kelapa sawit dapat hidup lebih sejahtera dari hasil panen perkebunan kelapa sawit,"ungkap Arie menjelaskan.
Senada dengan itu, peneliti dari Traction Energy, Febrian, mengungkapkan adanya penelusuran data yang menggambarkan kondisi timpang dari keberpihakan pemerintah.
"Dana BPDPKS disalurkan sebagian besar hanya kepada pengusaha besar," kata Rian menjelaskan.
Lebih lanjut, advokat Janses, mengatakan akan membawa persoalan ini kepada ranah hukum. Dia menegaskan akan mengadukan kepada Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) supaya mendapatkan perhatian pemerintah. "Seharusnya dana BPDPKS yang dikutip dari CPO bisa digunakan lebih besar bagi petani kelapa sawit," tandasnya.