Strategi Kementan Kembangkan dan Tingkatkan Produksi Karet Nasional

Strategi Kementan Kembangkan dan Tingkatkan Produksi Karet Nasional
Dok. Humas Ditjenbun

14 February 2023 , 11:26 WIB

Agricom.id, JAKARTA – Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjen Perkebunan Kementan) terus berupaya mengembangkan dan meningkatkan produksi karet nasional. Salah satunya melakukan pengendalian penyakit gugur daun secara merata di seluruh Indonesia.

Dirjen Perkebunan Andi Nur Alamsyah mengatakan bahwa pengendalian gugur daun perlu dilakukan agar komoditas karet tetap menjadi komoditas unggulan. Apalagi, saat ini kebutuhan karet masih tinggi terutama untuk industri ban, perkakas rumah Tangga, aspal dan bahan penolong lainnya.

“Pengendalian penyakit gugur daun pada tanaman karet perlu dilakukan secara merata terutama di sentra produksi yang sebagian besar berada di Sumatera dan Kalimantan. Kita akan siapkan program dan kegiatan perlindungan tanaman karet yang lebih sustain,” ujar Nur Alamsyah, Senin, 13 Februari 2023, dikutip Agricom.id.

Selain itu, kata Nur Alamsyah, komoditas karet juga perlu dikuatkan untuk menjaga stabilitas harga karet dunia yang terus fluktuatif. Karena itu, ke depan, pemerintah akan mengimplementasi penggunaan karet alam untuk konsumsi dalam negeri seperti penyerapan aspal karet untuk Aspal.

“Tetapi kami butuh support dari pelaku Industri, KemenPUPR, KemenHub dan KemenBUMN,” katanya.

Berikutnya, kementan juga akan melakukan peningkatan produksi melalui replanting atau penanaman bibit baru untuk tanaman karet yang sudah tua. Diharapkan, petani dan pelaku industri karet mampu menyerap layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disiapkan secara terbuka.

“Jadi walaupun penganggarannya belum memenuhi skala optimal untuk kebun-kebun rakyat yang akan direplanting, kita akan cari sumber-sumber pendanaan lain seperti dari KUR. Kita berharap petani mau menyerapny,” katanya.

Diketahui, pengembangan karet melalui APBN 2023 mencapai 6.900 ha yang terbagi melalui kegiatan peremajaan karet seluas 700 ha, perluasan 100 ha dan intensifikasi karet seluas 6.100 ha. Kegiatan peremajaan karet merupakan upaya mengganti tanaman karet yang sudah tua dan tidak produktif.

“Komponen bantuannyabadalah benih unggul karet, pupuk dan sarana produksi lain. Untuk kegiatan perluasan karet dengan cara membuka lahan disentra kawasan tetapi diluar kawasan hutan dengan paket bantuan benih, pupuk dan sarana produksi, sedangkan kegiatan intensifikasi dilakukan guna meningkatkan produktivitas pada tanaman produktif dengan komponen bantuan berupa pupuk dan sarana produksi lainnya,” jelasnya.

Sementara itu, untuk mendongkrak harga karet dunia sekaligus menstabilkannya, pemerintah juga terus mendorong penghasil karet besar dunia lainnya seperti Thailand dan Malaysia agar menjalankan mekanisme AETS dengan membatasi ekspor karet alam dalam kerangka perundingan ITRC.

“Dalam hal ini pemerintah ingin yang terbaik untuk petani, salah satunya dengan cara yaitu mendorong peran UPPB harus ditingkatkan. Petani diupayakan harus mau bergabung dengan UPPB, dan pemerintah secara kontinyu terus mengawal agar kualitas bokar bermutu baik,”.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP