Agricom.id, BALI – Musyawarah Nasional (MUNAS) XI GAPKI dimulai Kamis (9/3/2023) masuki babak baru, dimana pembahasan Tata tertib, sidang Komisi dan aturan pemilihan ketua formatur dilakukan. Berdasarkan informasi dari narasumber terpercaya, keberadaan Munas masih mengalami pro dan kontra pendapat, lantaran ada kepentingan sebelah kubu yang terkesan dipaksakan.
“Harusnya, GAPKI sebagai organisasi modern, menjunjung tinggi azas fair play,” ungkap sosok yang tidak mau disebutkan namanya ini, dikutip Agricom.id.
Keberadaan Munas sebagai forum tertinggi GAPKI diharapkan mampu membawa organisasi menjadi lebih maju dan berguna bagi anggota di masa depan. Sebab itu, sosok ini, mengharapkan dukungan semua pihak, guna mendorong GAPKI lebih maju di masa depan.
“Media dapat mendorong adanya keterbukaan dan memastikan proses Demokrasi berjalan transparan pada Munas Gapki saat ini,” kata dia.
Guna menghasilkan formatur pengurus terbaik, maka keberadaan tatib dan cara pemilihan juga harus dilakukan secara transparan. “Kita jaga dan bangun Gapki bersama, demi kebersamaan semua anggota,” tandas dia. (T1)