Agricom, Sumsel - Kegiatan pelatihan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) merupakan komitmen PT Galempa Sejahtera Bersama (GSB), dalam melakukan upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan, salah satu upayanya dengan melakukan pelatihan kepada staf dan karyawan Regu Tanggap Darurat, serta membentuk Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) yang memberikan edukasi tentang pengendalian Karhutla.
GSB anak perusahaan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk yang berlokasi di Empat Lawang, Sumatera Selatan melaksanakan pelatihan pengendalian Karhutla bekerja sama dengan Tim Manggala Agni Sumatera Selatan Daop Lahat pada tanggal 14-15 Maret 2023.
Para peserta mengikuti materi-materi pelatihan yang diberikan baik secara teori maupun praktek, seperti Pencegahan kebakaran lahan dan hutan, metode pemadaman kebakaran, sarana dan prasarana kebakaran serta pengorganisasian sistem tanggap darurat.
Hadir pada kegiatan pelatihan beberapa jajaran pemerintah daerah, seperti Kepala Pemadam Kebakaran Kabupaten Empat Lawang, Dinas Pertanian Kabupaten Empat Lawang, Kapolsek Tebing tinggi dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Empat Lawang.
Dalam sambutannya, Estate Manager GSB, Parlin A Siregar, pelatihan bersertifikasi ini sangat penting bagi peningkatan kemahiran regu penanggulangan kebakaran yang telah disiapkan perusahaan. Selain itu, diharapkan staf yang ditunjuk agar lebih memahami risiko bahaya kebakaran di lokasi kerjanya masing-masing, sehingga terwujudnya sumber daya yang kompeten dalam pencegahan dan pengendalian Karhutla.
“Merupakan suatu kehormatan bagi GSB dan sebagai bentuk kolaborasi dari berbagai pihak dalam upaya mendukung penanggulangan bencana Karhutla di Empat Lawang. Kami berharap dengan pelatihan ini, staf GSB dan KTPA yang sudah dilatih dapat secara aktif ikut dalam mensosialisasikan kepada masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan Karhutla,” tambah Parlin, dalam rilis yang diterima Agricom.id
Dalam mencegah Karhutla, GSB telah memasang papan imbauan di tempat umum atau titik strategis yang sering dilalui masyarakat. Perusahaan juga meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dalam penanganan dan antisipasi Karhutla. Selain itu, juga dilakukan deteksi dini dan pemantauan intensif terhadap titik dalam area konsesi yang berpotensi atau rawan Karhutla baik melalui patroli lapangan maupun melalui sistem pemantauan satelit.
