Agricom.id, Riau - Dalam praktik budidaya perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan, kerjasama dan tanggung jawab dari berbagai pihak sangatlah penting. Hal ini diungkapkan oleh Zeeneeshri Ramadass, APAC Communications Manager RSPO.
Proses pengembangan sawit berkelanjutan melibatkan banyak pihak yang terlibat di sepanjang rantai pasokan, mulai dari petani, produsen, pengusaha, hingga konsumen akhir.
"Kolaborasi antara Grup Asian Agri, Grup Apical dan Kao Corporation, patut diacungi jempol",kata Zee menjelaskan.
Baca juga : SMILE Berhasil Bawa 390 Petani Sawit Swadaya Peroleh Sertifikat Berkelanjutan
Baca juga : Program SMILE Meningkatkan Kesejahteraan Petani Sawit
Zee menjelaskan akan inisiatif, komitmen dan janji mereka, untuk mendukung petani swadaya melalui pemberian pelatihan, pendampingan dan membeli Kredit RSPO adalah yang menjadikan rantai pasokan terintegrasi ini holistik dan sukses.
"Ini adalah contoh yang baik, dalam mengimplementasikan tanggung jawab bersama (shared responsibility)", tandasnya.
Sebagai informasi, komitmen akan mata rantai pasokan minyak sawit berkelanjutan membutuhkan shared responsibilty dalam implementasinya.
Baca juga : Komitmen dan Kolaborasi APICAL dalam Mewujudkan Minyak Sawit Berkelanjutan
Baca juga : RSPO Mendukung Kolaborasi Petani Kelapa Sawit Swadaya di Provinsi Riau
Peran masing-masing pihak sangatlah penting dalam menjaga keberlanjutan dan menjalankan praktik budidaya terbaik yang ramah lingkungan. Petani harus melakukan budidaya sawit yang berkelanjutan, produsen dan pengusaha harus mengambil tindakan untuk mengevaluasi dan memperbaiki praktik bisnis mereka agar lebih berkelanjutan, sedangkan konsumen harus menuntut minyak sawit yang ramah lingkungan dan memastikan bahwa produk yang mereka beli memenuhi standar RSPO.
Baca juga : Rombongan SMILE Berkunjung Ke Pabrik Kelapa Sawit Dan Biogas Asian Agri
Selain itu, peran pemerintah juga sangat penting dalam memastikan bahwa peraturan dan kebijakan yang ada mendukung pengembangan minyak sawit yang berkelanjutan. Dalam hal ini, pemerintah harus dapat memfasilitasi kerjasama antara para pihak di industri kelapa sawit dan memastikan bahwa praktik budidaya terbaik diterapkan secara konsisten. Dengan demikian, kerjasama dan tanggung jawab dari berbagai pihak diharapkan dapat mempercepat transformasi menuju praktik budidaya yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan di industri kelapa sawit.