Menteri Perdagangan Mendorong Kerja Sama dan Kesejahteraan Petani Indonesia

Menteri Perdagangan Mendorong Kerja Sama dan Kesejahteraan Petani Indonesia
Dok. Humas Kemendag

05 June 2023 , 15:13 WIB

Agricom.id, Tanggamus - Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, menekankan pentingnya kerja sama, kolaborasi, dan keberpihakan kepada petani dalam upaya memajukan sektor pertanian di Indonesia. Pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, dan Pemerintah Daerah bekerja bersama untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan hal ini saat menghadiri acara "Gerakan Tanam Bersama Kedelai" di Kabupaten Tanggamus, Lampung, pada Jumat, 2 Juni. Acara ini dihadiri oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, Bupati Tanggamus, Dewi Handajani, Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin, serta Rektor Institut Pertanian Bogor, Arif Satria.

Mendag Zulkifli Hasan menyatakan, "Tidak boleh separuh-separuh untuk kepentingan petani. Oleh karena itu, harus ada kerja sama dari semua instansi terkait. Ini baru permulaan. Kita harap dalam 5-6 tahun mendatang akan terjadi perubahan jika kita bekerja bersama," kata Mendag, dikutip agricom.id.

Baca juga : Temui Pejabat Kunci Uni Eropa, Misi Bersama Indonesia dan Malaysia Menyoroti Regulasi Bebas Deforestasi

Menurut Mendag Zulkifli Hasan, petani Indonesia adalah individu yang rajin dan pekerja keras. Oleh karena itu, pemerintah akan merumuskan kebijakan agar petani dapat menjual kedelai dengan harga yang menguntungkan. Pemerintah juga akan bekerja sama dengan instansi terkait untuk menyediakan bibit kedelai unggul agar hasil panen meningkat.

"Petani tidak perlu khawatir lagi, asalkan mereka menanam dengan bibit yang baik dan mendapatkan harga yang baik, kesuksesan akan diraih," tambah Mendag Zulkifli Hasan.

Menteri Pertanian, Syahrul, menyatakan bahwa pemerintah pusat dan daerah secara bertahap mendorong pertanian kedelai di Indonesia. Tujuannya adalah untuk mengurangi ketergantungan pada impor kedelai.

"Pemerintah bersama dengan Komisi IV dan Gubernur Lampung harus berkontribusi dalam upaya pengembangan kedelai di negara ini," tegas Menteri Syahrul, dikutip agricom.id.

Gubernur Lampung, Arinal, menambahkan bahwa tempe dan tahu merupakan kebutuhan masyarakat Indonesia, tetapi bahan baku utamanya, yaitu kedelai, masih banyak diimpor. Provinsi Lampung saat ini hanya mampu memproduksi 5.000 ton kedelai per tahun dari kebutuhan nasional. "Oleh karena itu, Lampung sebagai lokomotif pertanian Indonesia menginisiasi agar komoditas kedelai dapat menjadi salah satu contoh keberhasilan. Ini merupakan langkah awal agar tidak tergantung pada impor," ucapnya.

Selain itu, dalam acara ini, Mendag Zulkifli Hasan juga melakukan penjualan minyak goreng Minyakita kepada masyarakat. Sebanyak 1 ton Minyakita dijual kepada warga Kecamatan Bulok, Tanggamus dengan harga Rp13.000/liter. (T4)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP