Ditjenbun Terus Memantau Kemajuan Nurseri Tebu untuk Menghasilkan Benih Unggul Berkualitas


Agricom.id, SURABAYA – Peningkatan produksi dan produktivitas tebu merupakan salah satu kunci keberhasilan yang membutuhkan penggunaan benih unggul bermutu dan bersertifikat. Oleh karena itu, penting untuk memastikan ketersediaan benih unggul berkualitas.

Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, Ditjen Perkebunan telah melakukan pembangunan Nurseri yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana, serta pembangunan kebun sumber benih di beberapa kawasan pengembangan komoditas tanaman perkebunan. Salah satu contohnya adalah pembangunan Nurseri Tebu di Kabupaten Tuban pada tahun 2023.

Melalui pembangunan Nurseri ini, Ditjen Perkebunan berupaya untuk memastikan ketersediaan benih unggul bermutu bagi para petani. Hal ini penting guna mendukung peningkatan produksi dan produktivitas tebu secara berkelanjutan.

Baca juga : FGD SAWIT BERKELANJUTAN Vol 14: Mengintegrasikan Industri Hulu Hingga Hilir Sawit Berkelanjutan

Ditjen Perkebunan terus berupaya mengawal kemajuan  nurseri perkebunan. “Kami lakukan koordinasi dan melakukan kunjungan ke lokasi-lokasi nursery untuk meninjau bagaimana perkembangan pembangunan nursery. Kami juga berupaya berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai pihak terkait salah satunya dengan instansi terkait, agar dalam pelaksanaan pengembangan nursery dapat berjalan sesuai target dan dapat menyediakan kebutuhan benih secara lebih optimal,” ujar Gunawan, Direktur Perbenihan Perkebunan.

Setelah penyediaan benih dikembangkan dengan baik diharapkan dapat memenuhi kebutuhan benih di Pulau Jawa dan Lampung serta wilayah lainnya, dan dapat memperkuat ketersediaan benih komoditas perkebunan. “Saya harap kedepannya Pusat Nursery Perkebunan ini dapat berkembang lebih luas, dengan benih komoditas perkebunan lainnya,” harap Gunawan.

Baca juga : FGD SAWIT BERKELANJUTAN Vol 14: Ketentuan EUDR Mengkhawatirkan Keberlanjutan Integrasi Industri Kelapa Sawit

Diketahui bahwa beberapa waktu lalu, Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya (BBPPTP) Surabaya, melaksanakan kegiatan operasional nurseri meliputi produksi benih tebu hasil kultur jaringan baik berupa planlet tebu, benih pasca tebu aklimatisasi dan benih siap tanam asal kultur jaringan.

Selain itu juga dilaksanakan monitoring terhadap produksi Planlet Tebu Hasil Kultur Jaringan Produksi planlet tebu agar perkembangannya dapat berjalan sesuai dengan tahapan pertumbuhan mengacu pada protokol yang telah ditentukan, serta melakukan kunjungan ke ruang trasfer yang digunakan untuk isolasi meristem, multiplikasi tunas dan induksi akar dalam kondisi steril.

Menurut Kepala BBPPTP Surabaya, Fausiah, T. Ladja, kegiatan kultur jaringan sudah dilaksanakan dengan baik, perlu dipertahankan dan ditingkatkan.

Baca juga : Resmikan Ecotourism di Jambi, Sampoerna Kayoe: Lestarikan Bumi, Mulai dengan Aksi

Fausiah menjelaskan, Petugas Lab kultur jaringan bisa mengembangkan komoditas lainnya melalui kutur jaringan. Kegiatan Aklim 1 dan Aklim 2 bisa dioptimalkan lagi, jika memungkinkan aklim 1 dapat dilakukan juga di Polbangtan malang.

Lebih lanjut Fausiah mengatakan, untuk area pembesaran harus dioptimalkan sehingga kedepannya area pembesaran bisa digunakan secara maksimal. Selain itu perlunya bersinergi dan berkoordinasi dengan Badan Pertanahan Kab Tuban untuk melakukan pengukuran, dan pemasangan batas serta pemasangan papan nama.

“Saya berharap dengan adanya pengawalan secara konsisten dan kontinyu terhadap pengembangan nurseri ini diharapkan kedepannya produksi dan produktivitas komoditas perkebunan dapat terus meningkat, berjalan lebih optimal dan ketersediaan benih unggul bermutu dapat terjaga dan aman,” harap Fausiah. (T4)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP