Pemerintah Dorong Pembangunan Green Economy yang Inklusif dan Berkelanjutan


Agricom.id, JAKARTA - Pemerintah terus memprioritaskan pencapaian target pembangunan berkelanjutan sebagai salah satu solusi untuk mengatasi masalah perubahan iklim global melalui implementasi ekonomi hijau. Hingga saat ini, upaya tersebut telah diwujudkan oleh Pemerintah melalui komitmen untuk mendorong optimalisasi sumber daya guna mempercepat transisi energi berkelanjutan.

Pada Seminar Internasional "Leveraging Performance Audit Impact Towards Green Economy", Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menjelaskan bahwa komitmen Indonesia dalam mendukung pembangunan berkelanjutan juga tercermin dalam peningkatan target pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada Kontribusi yang Ditentukan Secara Nasional (NDC). Target pengurangan tersebut, yang dihasilkan melalui upaya nasional sebesar 29%, kini ditingkatkan menjadi 31,89%, sementara dengan dukungan internasional meningkat dari 41% menjadi 43,20%.

“Mempromosikan ekonomi hijau sebagai sumber baru pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di masa depan merupakan suatu keharusan untuk kebaikan global. Selain itu, kita juga harus berfokus untuk merangkul setiap peluang guna mencapai transisi yang adil dan terjangkau,” ungkap Sesmenko Susiwijono.

Baca juga : Menko Airlangga Menjelaskan Langkah Konkret untuk Meningkatkan Kesejahteraan Petani dan Nelayan di PENAS Petani-Nelayan XVI-2023

Lebih lanjut, komitmen Pemerintah tersebut juga diwujudkan dalam berbagai upaya mulai dari memperkuat kolaborasi sektor swasta, mendorong pembiayaan inovatif dengan membentuk Sovereign Wealth Fund, melakukan penetapan Undang-Undang Cipta Kerja dengan tetap memperhatikan dimensi lingkungan, serta berkontribusi dalam Just Energy Transition Partnership dengan meluncurkan Rencana Investasi Komprehensif sebesar USD20 miliar.

Selain itu, guna mempromosikan transisi hijau dari sisi permintaan, Pemerintah juga memberikan insentif untuk mempercepat sektor bisnis energi terbarukan dan ramah lingkungan, seperti pembebasan pajak dan tunjangan, pembebasan bea masuk, dan pengurangan PPN dan pajak barang mewah, penetapan tarif pajak berdasarkan emisi CO2 dan konsumsi bahan bakar, serta insentif untuk pembelian kendaraan listrik.

Baca juga : Direktur PPHBun, Prayudi Syamsuri : Penas Jadi Ajang Promosi Kepada Masyarakat

Di samping berbagai kebijakan tersebut, strategi pengelolaan fiskal yang optimal juga perlu menjadi fokus Pemerintah untuk memobilisasi pencapaian pembangunan berkelanjutan. Untuk itu, Sesmenko Susiwijono juga menuturkan bahwa lembaga audit Pemerintah turut memiliki peran penting dalam memastikan pemanfaatan pembiayaan guna mendorong transisi ekonomi bersih yang terjangkau, andal, dan berkelanjutan dengan tepat sasaran.

“Alokasi keuangan untuk investasi yang paling efektif dan efisien bergantung pada analisis dampak, pelaporan, dan verifikasi. Untuk itu, kita harus memastikan bahwa lembaga audit berjalan dengan efektif untuk dapat mencapai transformasi ekonomi dan tujuan global tersebut,” pungkas Sesmenko Susiwijono.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya yakni Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Direktur World Bank untuk Indonesia dan Timor Leste, Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi Nasional Kemenko Perekonomian, serta Sekretaris Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. (T4)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP