Permintaan Masyarakat Arab Saudi Terhadap Produk Porang Indonesia Meningkat Seiring Peningkatan Gaya Hidup Sehat


Agricom.id, Riyadh, 14 Juni 2023 – Pemerintah Indonesia, melalui Atase Perdagangan Riyadh, telah bertemu dengan Abdul Hamid Trading Company (AHTC), salah satu importir di Arab Saudi, untuk memperkenalkan porang Indonesia. Pertemuan ini merupakan upaya untuk mempromosikan produk porang dan memanfaatkan peluang pasar dalam gaya hidup sehat yang sedang berkembang di Arab Saudi. Pertemuan antara Atase Perdagangan Riyadh Gunawan dan pemilik AHTC, Mohammad Omar, berlangsung pada Senin (12/6) di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh, Arab Saudi.

AHTC adalah perusahaan importir rempah-rempah yang berencana untuk memperluas bisnisnya. Mereka tertarik dengan porang asal Indonesia sebagai bagian dari ekspansi mereka. Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Abdul Aziz Ahmad, menyambut baik minat AHTC terhadap produk porang. Ia melihat hal ini sebagai peluang untuk memasarkan produk porang Indonesia di pasar Arab Saudi.

“Indonesia hingga saat ini belum pernah mengekspor produk porang dalam bentuk segar, dingin, beku, kering, maupun keripik ke Arab Saudi. Permintaan dari Abdul Hamid Trading Company memunculkan peluang baik bagi Indonesia untuk memulai ekspor porang ke Arab Saudi,” kata Dubes Abdul.

Baca juga : Isu Perubahan Iklim, Menko Airlangga : Indonesia Sudah Menerapkan B35, Tertinggi Dibandingkan Negara Lain

Atase Perdagangan Riyadh Gunawan menanggapi, peluang promosi produk porang Indonesia yang lebih intensif ke pasar Arab Saudi adalah tindak lanjut dari kampanye Pemerintah Arab Saudi. Warga diimbau menjalankan pola hidup sehat serta mengonsumsi makanan dan minuman rendah gula. Gunawan melihat, Indonesia siap untuk mengekspor beragam produk berbahan dasar porang ke Arab Saudi.

“Beberapa sentra produksi porang di Indonesia ada di Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Banten, Jawa Tengah, Kalimantan, dan Sumatra.  Sentra pengolahan tepung porang ada di Madiun, Bandung, Pasuruan, Wonogiri, dan Maros. Biasanya porang dimanfaatkan untuk membuat konyaku dan mi shirataki yang terkenal di Tiongkok, Jepang, dan Taiwan,” kata Gunawan.

Baca juga : Menko Airlangga Menjelaskan Langkah Konkret untuk Meningkatkan Kesejahteraan Petani dan Nelayan di PENAS Petani-Nelayan XVI-2023

Menurut Gunawan, Arab Saudi mengimpor produk porang dan turunannya dengan kode HS 071440 sebesar USD 2,00 juta pada 2021; USD 1,91 juta pada 2020; USD 1,46 juta pada 2019; dan USD 1,46 juta pada 2018. Sejumlah negara asal impor porang Arab Saudi antara lain Tiongkok, Mesir, Bangladesh, India, Srilanka, dan Pakistan.

Sementara itu, Indonesia mengekspor produk porang dalam bentuk segar, dingin, beku, atau kering pada 2018 sebesar USD 3,06 Juta, tahun 2019 sebesar USD 3,53 juta, tahun 2020 sebesar USD 3,07 juta, tahun 2021 sebesar USD 3,37 juta, dan hingga akhir tahun 2022 sebesar USD 1,39 juta. Lima negara tujuan ekspor produk porang Indonesia adalah Malaysia, Thailand, Belanda, Tiongkok, dan Jepang. (T4)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP