Bisnis Usaha Kopi Kian Melejit, Standar Mutu Harus Konsisten


Agricom.id, Padang – Saat ini, telah terbentuk Asosiasi Kopi Minang di Sumatera Barat. Asosiasi ini bertujuan untuk mengembangkan brand kopi khususnya di wilayah Sumatera Barat. Anggota asosiasi terdiri dari 160 orang yang berasal dari berbagai kalangan, termasuk petani, pemilik coffee shop, dan barista di Provinsi Sumatera Barat.

Pada tanggal 14 Desember 2021, pengurus baru asosiasi ini, yang merupakan komunitas sosial yang peduli terhadap kehadiran kopi di Sumatera Barat, dikukuhkan. Ketua Umum AKM periode 2021-2024 adalah Putu Mulya Agung Wahyudi.

“Hadirnya Asosiasi ini, bertujuan agar nama kopi dari Sumbar terangkat di ranahnya sendiri. Kita ingin nama kopi Sumbar terangkat di ranah kita sendiri dulu, baru bicara nasional dan luar negeri. Sumbar ini daerah penghasil kopi, namun masih ditemui masyarakat ada yang menggunakan kopi dari luar. Kita hadir untuk mengelola dan mengajak petani serta edukasi masyarakat bahwa ini loh kopi terbaik di Sumbar, sehingga masyarakat Sumbar tahu dan menyadari kita punya potensi kopi terbaik,” ujar I Putu dikutip Agricom.id.

I Putu menekankan, konsistensi produk selama ini masih menjadi tantangan dalam memasarkan kopi asal Sumbar. Diketahui bahwa di Sumbar ada 7 titik daerah penghasil kopi yaitu Sijunjung, Solok, Solok Selatan, Tanah Datar, 50 Kota, Agam, dan Talamau Pasaman, yang tergabung dalam Coffee Minang Area. Dimana masing-masing daerah memiliki kondisi tantangan geografis yang berbeda sehingga dibutuhkan konsistensi dalam proses panen hingga menghasilkan biji kopi mentah.

“Perlu diseragamkan standar proses pengolahannya agar kopi yang dihasilkan bermutu baik. Sebagai contoh sentra penghasil kopi di Solok dengan kopi Solok Radjo, yang proses pengelolaannya mulai dari menanam hingga panen dan menghasilkan biji kopi mentah, sudah memenuhi standar yang baik,” jelas I Putu.

Baca juga : 

Dirjen Perkebunan Andi Nur Alam Syah : Saatnya Petani Milenial Terjun Langsung Kembangkan Komoditas Perkebunan Dan Produk Turunannya

Pemerintah Dorong Pembangunan Green Economy yang Inklusif dan Berkelanjutan

I Putu juga menjelaskan, kopi specialty terbaik yang dimiliki Sumbar saat ini adalah jenis arabika. Kopi jenis ini jumlahnya tidak banyak tapi kualitasnya terbaik. Jadi walau dengan jumlah sedikit namun kualitas kopi sangat bagus.

Menurut I Putu, asosiasi ini memfokuskan program dan kegiatannya untuk mengangkat brand kopi Minang. Ia menekankan pentingnya standarisasi proses pengelolaannya sehingga hasil kopinya konsisten dan pada akhirnya memiliki value atau nilai jual yang berdaya saing. (T4)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP