AGRICOM, SIMALUNGUN - Sebagai salah satu sektor yang terus dikembangkan oleh Pemerintah, sektor pertanian memiliki kontribusi yang signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Pemerintah mendorong pengembangan sektor pertanian melalui inisiatif kolaborasi dengan berbagai pihak terkait, dengan tujuan mengembangkan ekosistem agribisnis yang efisien dan mengintegrasikan rantai pasok dari hulu ke hilir dengan menggunakan teknologi.
Melalui upaya ini, diharapkan dapat meningkatkan daya saing sektor pertanian, meningkatkan ketersediaan komoditas, serta mendukung ketahanan pangan nasional. Selain itu, pengembangan sektor pertanian juga diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memberikan peluang kerja dan akses pasar yang lebih luas bagi para petani dan pelaku usaha di sektor ini.
Sebagai tindakan konkret dalam mewujudkan upaya tersebut, Pemerintah telah memulai inisiatif model kemitraan agribisnis hortikultura yang berbasis pada konsep closed loop. Model ini melibatkan berbagai pihak, termasuk petani, koperasi, lembaga perbankan, offtaker, dan pelaku usaha di seluruh rantai pasok dari hulu hingga hilir.
Program kemitraan ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan petani melalui pendampingan dalam proses budi daya, serta memberikan kepastian akses pasar. Dengan adanya program ini, diharapkan petani dapat memperoleh dukungan dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian mereka, sambil memastikan akses yang stabil ke pasar.
Melalui model kemitraan yang terintegrasi ini, diharapkan tercipta hubungan yang saling menguntungkan antara petani, pelaku usaha, dan pihak terkait lainnya. Hal ini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi kemandirian ekonomi petani, meningkatkan pendapatan mereka, serta memperkuat ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
“Pemerintah memberikan perhatian dan harapan agar seluruh komoditas dapat mencapai keuntungan yang baik dan terdapat pihak yang siap membelinya (offtaker). Pemerintah akan mendorong tidak hanya sektor swasta, tetapi juga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk terlibat dalam upaya ini. Dengan demikian, diharapkan bahwa tujuan pengembangan sektor hortikultura dapat tercapai.” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Launching Kemitraan Closed Loop Agribisnis Hortikultura di Kawasan Pertanian Terpadu Simalungun (KPT-S) di Desa Nagori Panribuan, Kecamatan Dolok Silau, Kabupaten Simalungun, Kamis (22/06).
Baca juga :
Pemerintah Dorong Pembangunan Green Economy yang Inklusif dan Berkelanjutan
Mengoptimalkan Sapras untuk Mendorong Perkelapasawitan Nasional dan Program PSR
Program Kemitraan Closed Loop di Kabupaten Simalungun dengan luas lahan sebesar 2.500 hektar tersebut merupakan implementasi kedua di Provinsi Sumatera Utara setelah sebelumnya Kabupaten Deli Serdang yang juga telah mengembangkan Closed Loop hortikultura pada lahan seluas 1.500 hektar pada tahun 2022 lalu.
Selain sektor pertanian, Program Kemitraan Closed Loop di Kabupaten Simalungun juga akan mengembangkan beberapa sektor lainnya mulai dari sektor peternakan seperti Unit Pengolahan Pupuk Organik dan Urban Farming Unggas, sektor perikanan seperti Urban Farming Lele dan Kolam Air Tawar, serta sektor pariwisata seperti Agrowisata dan Desa Wisata.
Menko Airlangga memberikan apresiasi kepada jajaran Pemerintah Daerah setempat yang telah menginisiasi pengembangan Closed Loop tersebut, sehingga dapat menjadi pilot project bagi wilayah lainnya. Harapan juga disampaikan Menko Airlangga agar Pemerintah Daerah dapat terus meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui regenerasi dan pengembangan petani milenial untuk mendorong percepatan pembangunan sektor pertanian mendatang.
“Saya berharap bahwa model disini bisa menjadi percontohan di Sumatera Utara. Ini akan terus kami dorong dan diharapkan kesejahteraan petani bisa meningkat. Semoga pengembangan ini dapat mendorong perekonomian daerah,” pungkas Menko Airlangga.
Baca juga :
Indonesia Siap Harumkan Aroma Kopi Specialty Di World Of Coffee Athens 2023
Bisnis Usaha Kopi Kian Melejit, Standar Mutu Harus Konsisten
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Klaster kepada Produsen KPT Simalungun melalui Bank Sumatera Utara, penyerahan bantuan pupuk organik dan bantuan sosial pangan simbolik penanggulangan kemiskinan ekstrem, serta pengiriman komoditas jagung Program Closed Loop KPT Simalungun kepada pihak offtaker.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut diataranya yakni Anggota DPR RI, Wakil Gubernur Sumatera Utara, Bupati Simalungun, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Simalungun, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian, Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura Kemenko Perekonomian, Ketua ATR/BPN Kabupaten Simalungun serta Forkopimda Kabupaten Simalungun. (T4)