Pemerintah Dorong Kolaborasi Multistakeholders untuk Tingkatkan Digitalisasi dan Inklusi Keuangan di Wilayah Pedesaan

Pemerintah Dorong Kolaborasi Multistakeholders untuk Tingkatkan Digitalisasi dan Inklusi Keuangan di Wilayah Pedesaan
Dok. Istimewa

31 July 2023 , 15:33 WIB

AGRICOM, JAKARTA - Pemerintah terus mendorong pemanfaatan teknologi digital guna meningkatkan akses layanan keuangan yang dapat mencakup berbagai lapisan masyarakat, termasuk di wilayah pedesaan dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang memiliki peran penting dalam mencapai target inklusi keuangan sebesar 90% pada tahun 2024.

Optimalisasi pemanfaatan teknologi digital ini juga diharapkan dapat memperkuat nilai ekonomi digital Indonesia. Menurut hasil studi dari Google Temasek, Bain & Company, nilai ekonomi digital Indonesia telah mencapai USD 77 miliar pada tahun 2022, mengalami pertumbuhan sebesar 22% (year-on-year), dan diprediksi akan hampir dua kali lipat mencapai USD 130 miliar pada tahun 2025.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7), mengungkapkan, Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T.

Baca Juga : Reformasi Tata Kelola Sawit Menjadi Keharusan Setelah Amnesti Konflik Lahan Kebun

“Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini,” ungkap Menko Airlangga, dikutip Agricom.id.

Menko Airlangga memberikan apresiasi atas penelitian yang telah dilakukan oleh DFS Lab dan RISE Indonesia dengan dukungan Bill and Melinda Gates Foundation. Studi yang melibatkan multipihak tersebut akan mengeksplorasi dan mendokumentasikan kondisi ekonomi platform di daerah peri-urban dan pedesaan Indonesia saat ini, dengan fokus khusus pada mata pencaharian yang didukung secara digital dan inklusi keuangan.

Studi tersebut juga menyoroti hubungan antara mata pencaharian melalui platform dan inklusi keuangan, serta peluang dan hambatan yang dihadapi oleh perempuan pedesaan, serta intervensi yang dapat diprioritaskan untuk meningkatkan kesetaraan gender dalam ekosistem platform Indonesia. Kedepan nya, hasil penelitian tersebut diharapkan dapat menjadi landasan penting dalam merumuskan kebijakan yang mendukung pertumbuhan usaha kecil dan menengah serta menguatkan peranan platform-platform digital dalam memajukan perekonomian pedesaan.

“Saya ingin menekankan komitmen Pemerintah Indonesia untuk terus memanfaatkan hasil penelitian dan kolaborasi dari DFS Lab, RISE Indonesia, dan Bill & Melinda Gates Foundation ini dalam proses perumusan kebijakan di masa depan yang diharapkan dapat mendorong digitalisasi dan inklusi keuangan lebih lanjut di wilayah pedesaan Indonesia,” pungkas Menko Airlangga. (T4)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP